Hello dear Readers. Setelah sekian lama akhirnya Chasing the Wind bisa kembali menyapa kalian di part 32 ini.
Bagi yang lupa alurnya.... ayok dibaca ulang aja, gue juga tuch baca ulang, makanya jadi lama dech updatenya
Oh ya, aku masih menggunakan halaman yang sudah pernah dipakai sebelum revisi chapter, so buat Readers yang pernah kasih komen di halaman ini jangan bingung jika menemukan komentar kalian di halaman ini ya.
Buat yang pernah kasih vote, tentu tidak bisa kasih vote lagi... Oh..I am so sad, tapi gpp dech...yang penting kalian happy ^_^
Terima kasih buatmu yang baru saja nanyain kapan ini cerita di-up (@r04ntuka8906), paaaas banget gue lagi ngetik ceritanya hehehehe... It seems like ....You have right feeling yea hahahaha... gue auto smile.
Thanks juga buat @7iN9KookV, @My_2822, owh...siapa lagi ya...maaf gue lupaaaaa kalau sebutin satu-satu....Jadi thanks juga buat kalian semua yang sudah menunggu cerita ini.
Happy Reading....
________________________________________________________________________________
"Bocah, apa pun yang terjadi jangan lepaskan pelukanmu!" kata penatua itu
"Hah? Apa?" Yibo bingung
"Kami akan mentransfer tenaga dalam kami melalui tubuhmu!"
Yibo mengangguk setuju
"Tetapi perlu kau tahu, kami memiliki dasar energi yang berbeda, tentu akan menyakitimu. Apa kau bersedia?"
"Iya! Demi Sean-ge aku bersedia!" jawab Yibo semantapnya ketika dilihatnya Sean sudah tak sadarkan diri.
"Baiklah. Bersiaplah anak muda!" Yibo mengangguk
Usai berkata mereka menyalurkan energi mereka melalui tubuh Yibo. Yibo merasakan aliran energi kuat yang berbeda. Yang satu terasa panas, yang satu terasa dingin dan yang satu terasa sakit menusuk dan mengejutkan seperti sengatan aliran listrik. Ketiganya menerpa dan melalui tubuhnya. Merasakan ketiga aliran energi yang menyakitkan itu tentu saja membuat Yibo mengerang dan menahan sakit hingga menjerit, tetapi seperti yang diperintahkan, Yibo memeluk erat tubuh Sean seolah-olah ingin menyatukan tubuhnya dan tidak ingin berpisah. Yibo tidak pernah mengira jika menerima transfer energi itu bisa semenyakitkan ini..
"I..ini s...sss...sakit Sean-ge....uhk....argh....Sean-ge...Sean-ge...eshhhhsh....sa...sadarlah... tolong ini sakit...eeerrrgggh..." bisik Yibo dalam erangan menahan sakit. Rasa sakitnya membuat Yibo menggeretakkan gigi. Suaranya begitu dekat di telinga Sean, membuat Sean dalam setengah sadarnya membuka satu jalur energi untuk menerima ketiga energi berbeda milik tiga penatua yang diwadahi oleh suatu energi yang bersifat lembut milik Yibo.
Tiga penatua yang menyalurkan energi cukup terkejut melihat respon tak sadar Sean. Sebuah aura putih seperti salju keluar dari tubuh Sean dan melingkupi Yibo lalu masuk ke dalam tubuh Yibo. Aura itu membuat Yibo tidak merasakan sakit, sebab yang terjadi sebenarnya adalah aura itu membuat jalur langsung bebas hambatan bagi energi yang diterima Yibo dan seperti menjemput bola, energi dari ketiga penatua mengalir deras seperti dihisap oleh Sean melalui tubuh Yibo.
Dokter Meng, Feiyu, Xukai dan Yunxie duduk di sofa ruang tengah dengan wajah cemas. Untuk beberapa waktu mereka tidak berbicara, tenggelam dengan pemikiran masing-masing. Dokter Meng mengerutkan alis dan mengeratkan kepalan tangannya menahan emosi. Ia kesal pada Sean. Mengapa pemuda itu tidak pernah mengikuti arahannya. Meski ia adalah dokter forensik tetapi pengetahuannya dalam hal kesehatan dan pengobatan tradisional tidak bisa diremehkan. Dokter Meng mengusap wajahnya dengan kasar, ia lebih kesal kepada dirinya sendiri kenapa ia harus peduli pada Sean! Dan dilihatnya tiga pemuda tampan bawahan Sean. Mereka duduk dengan kepala menunduk. Ada yang memandang lantai, ada yang memandang kakinya sendiri dan ada yang memandang meja dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...