Hello.....dear beloving Readers
Senang rasanya bisa kembali menyapa kalian.
Tidak lupa kuhaturkan terima kasih buat Readers yang selalu meninggalkan tanda bintang untuk cerita ini dan juga di ceritaku yang lainnya.
Terima kasih buatmu juga yang suka memberi komentar.
Vote dan komentar kalian sangat berharga.-----------
Yibo sudah tiba di arena balap motor sejak jam 12 malam walaupun balapan motor akan dimulai 1 jam lagi, tetapi ia tidak tenang jika belum berada di sana, maka jadilah ia tiba lebih awal. Namun, ia melihat Yuchen, Acheng dan Zanjin sudah ada di sana. Mereka melambaikan tangan pada Yibo. Yibo segera memarkirkan motornya, lalu mendatangi mereka.
"Kau berhasil keluar dari sarangmu!" Sapa Zanjin seenaknya. Yibo menunjukkan wajah masamnya
"Pasti kau tidak izin pada ayahmu, iya kan?" Tanya Yuchen
"Ck! Dia keluar kota bro, lagi pula aku gak akan izin padanya. Percuma..." Jawab Yibo
"Jadi bagaimana kau bisa keluar malam-malam begini dengan motormu?" tanya Zanjin heran
"Aku bilang pada ibu kalau aku menginap di apartemenku buat bersih-bersih"
"Oh, kau membohongi ibumu?" tanya Acheng sambil menepuk lengan Yibo
"Gak, aku gak bohong, aku benaran bersih-bersih di sana sejak pagi , cuma gak bilang pada ibu kalau aku bakal ikut balapan hehehehe...." Kata Yibo seraya memberi kode kepada temannya kalau ia mau mendaftar ulang
----
PRIIIT.....
Peluit tanda persiapan untuk memanaskan mesin melengking. Yibo dan Yuchen segera bersiap. Acheng dan Zanjin tidak ikut balapan, mereka hanya datang untuk mendukung Yibo dan Yuchen
Setelah sesi warm up selesai, Yibo fokus pada jalan yang ada di depannya. Ia harus menang. Selama ikut balapan liar ia dan Yuchen selalu menempati posisi 3 teratas, Yibo yang paling sering mendapat posisi 1.
DOR....
Tanda balapan sudah terdengar. Yibo dan Yuchen segera menarik gasnya dan menjalankan motornya dengan cepat. Tikungan demi tikungan dilalui. Wang Yibo start di posisi nomor 7, tetapi ia berhasil melewati semua yang ada di depannya, Yuchen mengejar di belakangnya. Dan pada akhirnya Yibo berhasil menjuarai lagi balap liar malam ini, Yuchen berada di posisi 3.
Usai balapan, seperti halnya para pembalap, Yibo dan teman-temannya mengadakan perayaan kecil-kecilan atas kemenangan mereka dengan pesta minum di sudut arena balapan. Berkaleng-kaleng bir sudah mereka tenggak, mereka bergaya mabuk biar kelihatan dewasa. Padahal mabuk karena perut kembung sebab yang mereka minum adalah air soda rasa bir, alias bir zero. Meski mereka nakal dan semaunya, tetapi mereka sadar kalau mereka masih remaja jadi ya minumnya softdrink. Mereka berempat duduk mengobrol kadang muntah karena kekembungan hingga arena balap mulai sepi karena sudah banyak penonton dan peserta yang pulang.
Yibo pulang belakangan setelah teman-temannya pergi. Tetapi netranya melihat ada kerumunan orang. Yibo yang punya rasa ingin tahu yang tinggi menjadi penasaran, maka ia pun bergegas untuk melihat.
Rupanya ada beberapa orang pria sedang berusaha menangkap satu orang pria yang berambut acak-acakan, bermata merah dan berteriak marah, mengamuk seperti kerasukan, ia melukai beberapa pria yang mau menangkapnya dengan cakarnya. Ia sangat kuat, tahan pukulan malah akan balik menyerang, sehingga siapapun tak bisa mendekat!
Dan ada satu pria lainnya yang menunjukkan ciri yang sama sedang menahan seorang pria lain di bawah kungkungannya. Pria yang saat ini tengah menjadi korban itu meronta berusaha melepaskan diri. Ketika sang penggagah itu meraung marah dan melepaskannya sesaat, pria itu buru-buru merangkak dengan darah bercucuran dari lengannya. Sang korban tengah berusaha menjauh, tetapi pria penggagah itu mengamuk lalu menarik kakinya dan membantingnya ke lantai. Semua yang ada di sana berteriak kaget, dan bergerak maju untuk menolong, tapi segera bergerak mundur ketika pria berambut acak-acakan yang satunya menggeram keras dan bergerak mengancam akan menyerang jika ada yang berani mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...