15. Where are you??....

660 52 12
                                    

Hai....Maaf baru update...

Happy Reading

*Kau mungkin tidak tahu dan aku tak mau kau tahu
bahwa aku ada di sini

Menatapmu dalam jarak yang begitu dekat
Tetapi terasa jauh tak terjangkau

Menahan segenap rasa yang tak bisa kulukiskan
yang entah mengapa terasa begitu menyesakkan*

**************

Wang Yibo menatap deret jendela kaca yang hitam dan berkilau. Matanya terpaku pada satu jendela yang berkilauan diterpa sinar mentari sore, seolah ada sesuatu yang membuatnya tak bisa beralih.

"Di mana aku bisa   menemukanmu? My Robin Hoodie? Grand Shadow? Mengapa kau begitu pandai   sembunyikan dirimu? Apakah kau sengaja mempermainkan aku? Sialan, dasar   tidak bertanggung jawab!" Gerutu Yibo dengan suara pelan sambil   menghentakkan k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di mana aku bisa menemukanmu? My Robin Hoodie? Grand Shadow? Mengapa kau begitu pandai sembunyikan dirimu? Apakah kau sengaja mempermainkan aku? Sialan, dasar tidak bertanggung jawab!" Gerutu Yibo dengan suara pelan sambil menghentakkan kakinya dengan kesal.

"Lihat saja, apa yang akan kulakukan saat aku menemukanmu. Akan kucekik dan kubanting hingga kau memohon ampun padaku. Kau telah membuat aku bingung mencarimu." Kata Yibo kesal sambil memukul gemas stang motornya, lalu kembali menatap deretan jendela berkaca gelap itu.

Di sana, di dalam gedung berlantai 4 itu, tepat di salah satu jendela yang berkaca hitam yang tengah dipandangi Wang Yibo, seorang pemuda tengah berdiri menatap Wang Yibo dengan kedua tangannya bersidekap di dadanya. Dan ada seorang pemuda yang lain datang mendekat.

"Eh Sean!, tolong menjauhlah dari jendela itu. Aku tak mau insiden yang sama terjadi lagi" Kata pemuda yang datang mendekat.

"Insiden? Insiden yang mana?"

"Aiyaaaaa, kau pelupa Sean. Insiden di mana seorang sniper menembakmu. Di sini...." Kata pemuda itu seraya menunjuk dan menyentuh dada kiri pemuda yang di sebut Sean itu dengan jari telunjuknya, membuat Sean bergerak sedikit mundur, agar tidak tersentuh.

"Ck, itu sudah lama sekali. Pelakunya juga sudah diamankan. Jangan karena satu insiden lalu menjadi trauma."

"Itu belum lama, Sean. 2 bulan yang lalu, dan mungkin lukamu masih belum pulih. Dan jangan lupa pelaku yang kita tangkap bukan otak sebenarnya. Dan kita masih belum menemukan pelaku yang sebenarnya. Kau pun tahu, jika seorang sniper mengarahkan larasnya, berarti dia sudah tahu siapa targetnya."

"Oh, ya ampun Sukai. Kau berpikir terlalu serius."

"Aku benar kan? Kau dan aku adalah penyidik, keseriusan adalah hal utama dalam tugas kita."

"Iya, tapi satu hal yang kau belum tahu, Sukai."

"Apa?"

"Ini kaca anti peluru, dan siapa pun tak bisa melihat kita dari luar."

"Oh? Begitu ya. Hehehehe.." Sukai cengengesan sendiri sambil memperbaiki tatanan rambutnya. Ia sudah begitu lama di gedung ini tapi tidak tahu kalau kantor tempat Sean berada memiliki kaca anti peluru.

Chasing the Wind [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang