Dear Readers...
I just want to say....
Happy reading!!...."Mulai saat ini dia milikku" Sambung pemuda itu santai sambil menggeser posisi Yibo di belakang tubuhnya.
"Apa?!" Seru ketua Ma dan Yibo berbarengan. Yibo tentu saja terkejut, belum pernah ada orang mengklaim seperti itu pada dirinya, biasanya Yibo yang begitu pada wanita yang ditarget jadi pacarnya.
"Masih kurang jelas?" tanya pemuda yang disebut Robin Hood oleh si ketua Ma.
"Tunggu dulu, apa maksudmu dengan kata 'milikku'? aku bahkan tak mengenalmu!" Kata Yibo dengan suara pelan tetapi penuh tekanan, seraya tangannya menarik tangan pemuda itu. Yibo merasa gengsi, dia adalah lelaki, lelaki yang mengklaim wanita. Apa kata dunia jika kini lelaki tersebut di klaim lelaki asing? terlebih Yibo adalah Alpha. Alpha yang biasa mengklaim omega. Tidak, Yibo tidak bisa terima, harga dirinya terlalu tinggi.
Namun, pemuda itu menoleh padanya, lalu menarik pinggang Yibo, hingga pinggang Yibo menyentuh tubuh pemuda itu.
"Berpura-pura sajalah" kata pemuda itu.
"Gak! Gak mau! Aku gak sudi!" sahut Yibo seraya mendorong tubuh pemuda itu, tapi ternyata tidak bisa lepaskan diri.
"Hanya agar aku ada alasan untuk menolongmu dalam jangka panjang." bisik pemuda itu di dekat telinga Yibo.
Deg... Deg...
Jantung Yibo seketika menjadi ramai tak karuan gara-gara mendengar suaranya. Darah Yibo berdesir, membuat Yibo menjadi gugup dan tak bisa berpikir. Apalagi tangan pemuda itu bergerak menangkup pipi Yibo, dan membuat wajah Yibo menghadapnya. Ia menatap mata Yibo. Yibo seolah terperangkap dalam tatapan mata yang sedalam lautan. Ia lupa akan siapa dirinya dan hanya ingin tinggal dalam sorot mata teduh dan penuh misteri.
"Kita hanya bersandiwara, tapi setelahnya tak masalah jika kau ingin serius." Bisik pemuda itu. Yibo terperangah, mencerna kata-kata pemuda itu.
"Hei! Robin Hood! Kembalikan dia!" Seru ketua Ma, membuat pemuda itu melepaskan Yibo dan menoleh pada ketua Ma. Yibo tersadar akan dirinya kembali, lalu memegang kedua pipinya dengan telapak tangannya.
'Auw!!...Mukaku panas!...oh apa yang terjadi padaku.... Ini tidak masuk akal!!!' jerit Yibo dalam hati.
'Menolongku dalam jangka panjang? Bersandiwara? masalah serius? Oh apa maksudnya???' Yibo bingung sendiri ia kurang menangkap kata-kata karena sibuk menenangkan diri.
"Laki-laki itu milikku, dia harus jadi pemuasku malam ini, jika kamu mau mengambilnya, kamu berurusan denganku, Robin Hood!" Teriak si ketua Ma memberi peringatan. Pemuda itu cuek saja dengan gertakan si ketua Ma, dia menoleh pada Yibo.
"Hei Manis, apa kamu mau jadi pemuas nafsu dia?" Tanyanya pada Yibo. Yibo terbelalak, pemuda itu menyebutnya 'Manis' gak salah? Dan ketika pemuda itu menatapnya sekilas, Yibo terhenyak melihat satu kilatan warna emas pada sorot mata tajam tetapi teduh milik pemuda itu.
"Aku... tidak!" jawab Yibo.
"Bagus, kalau begitu aku akan mempertahankanmu" Sahut pemuda, lalu pemuda itu menggerak-gerakkan lehernya, lengannya dan jari-jarinya, sebagai persiapan dan juga jawaban bagi kaum berandalan itu bahwa pemuda itu menantang berkelahi. Yibo ternganga.
"Tu... Tunggu dulu, aku... aku masih sanggup untuk berjuang." kata Yibo cepat saat tangan pemuda itu berniat mendorongnya untuk menepi. Pemuda itu mengangguk sebagai jawabannya.
"Hahahahaha.... Jadi Robin Hood mau jadi pahlawan di sini, ya. Kau salah alamat bung!" seru si ketua Ma.
"Jika kau kalah...." Kata si pemuda itu sambil membungkus jari dan telapak tangannya dengan kain hitam panjang yang dikeluarkannya dari saku jaketnya. Yibo melongo melihatnya 'Aih... mau tarung aja, repot amat yak persiapannya ck..ck..ck.. orang kaya memang beda ya' pikir Yibo. Yibo jadi lupa kalau Yibo sendiri juga anak orang kaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...