Dear Readers...
Happy Reading!....Sean menjadi marah, bisa-bisa ia akan ditelanjangi oleh bocah setan kurang ajar, Wang Yibo.
Seumur hidupnya (*emang berapa sich umurnya hehehe...) ia tidak pernah diperlakukan tidak senonoh seperti ini. Siapa pun akan menghormatinya, yeaaaah....kecuali dokter yang sering melucuti bajunya tanpa izin. Ups....
'Sialan kau Wang Yibo, apa dia tidak sadar apa yang dilakukannya sich' seru Sean dalam hati. Sean telah menghimpun tenaganya.
Sean membuka matanya dan dilihatnya wajah pria yang adalah pemimpin kelompok itu begitu dekat sedang asik menonton bagian tengah dadanya yang mengintip. Bahkan hendak ikutan membuka kancingnya yang kedua. Kesempatan baik!
Sean segera memukul dada orang itu seraya berseru
"Menyingkirlah!!!"...
Dhuag!!....
"Aaaahk!!!".... orang itu menjerit sakit sekaligus kaget, tubuhnya terlempar sambil menyemburkan darah. Sean tidak memukul sepenuhnya, jika demikian sudah dipastikan orang itu akan tewas di tempat. orang itu hendak bangkit tetapi roboh kembali. Anak buahnya berlarian datang untuk menolongnya, sebagian bersiap menunggu perintah menyerang.
"Apa yang kau lakukan padaku, Wang Yibo!" Kata Sean dengan intonasi suara tanpa tekanan, sambil memperbaiki kondisi pakaiannya
"Mengulur waktu tentu saja" Sahut Yibo sekenanya sambil ikut bantu memperbaiki pakaian yang melekat di tubuh Sean, namun tak urung Yibo tersenyum lebar dengan wajah bersemu malu saat menyadari bahwa ia tadi sudah melakukan hal yang sama sekali tidak pernah bayangkan, meraba-raba tubuh pemuda itu bahkan ikut melihat sedikit bagian dadanya.
Sean menepis sentuhan tangan Yibo, ia tidak memerlukan bantuan Yibo untuk merapikan bajunya.
"Ada banyak cara, tetapi mengapa kau memilih trik murahan seperti itu" Lagi, Sean bertanya dengan intonasi datar.
"Dia sepertinya tertarik padamu, jadi aku cuma memanfaatkan saja, maaf ya..."
Sean tidak ingin membahas lebih lanjut, ini bukan situasi yang tepat. Ia tidak mau membuang kesempatan, diraihnya ponselnya, lalu dia foto wajah si pemimpin. Tentu saja si pemimpin jadi gusar, ia berteriak pada anak buahnya untuk segera membekuk Sean dan Yibo.
Sean dengan cekatan segera menarik tangan Yibo, dan membawanya berlari menuju motornya yang diparkir.
"Aku tidak mau tahu, tangkap Wang Yibo hidup atau mati! tetapi si Robin itu bawa kepadaku hidup-hidup!" jerit si pemimpin sambil dibantu berdiri oleh dua anak buahnya. 20 anak buahnya segera berlari mengejar, tetapi ketika dilihatnya Sean dan Yibo menuju motor, sedangkan mereka masih cukup jauh, mereka memutuskan ikut mengejar dengan kendaraan bermotor mereka. Jadi ke 20 orang itu berlarian menuju kendaraan masing-masing. 4 orang naik dengan mobil sisanya dengan sepeda motor.
Dengan sekali lompat Sean sudah duduk dan langsung starter motornya.
"Cepat naik!" titahnya pada Yibo. Yibo segera duduk dibelakangnya.
"Wang Yibo! apa kau percayakan hidupmu padaku??" Seru Sean seraya memakai kacamatanya,
"Iya! aku percaya" Sahut Yibo cepat tanpa berpikir apa pun, baginya bersama Sean ia tidak takut apa pun. Jawaban Yibo disambut oleh Sean dengan segera memakaikan helmnya pada Yibo, dan menguncinya "Klik"
"Pegangan! Jangan terlepas!" Seru Sean seraya menancap gas, motornya segera di geber dan melesat seperti terbang. Wang Yibo secara refleks segera memeluk tubuh Sean.
Motor melaju dengan sangat kencang, Sean menyalakan sistem traffic road accurate yang terhubung langsung ke kacamatanya, sehingga ia bisa melihat jalur-jalur yang tersedia dan mendengar informasi langsung berupa suara pada tangkai kacamata di dekat telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...