21. I don't care!!....

639 49 8
                                    

Hi.....Readers!...
Once again....
Happy reading!!...

Wang Yibo datang lebih pagi untuk menjalani hukumannya, bahkan ia datang lebih pagi dari para petugas kebersihan, karena ia tak mau ada orang yang melihat pekerjaannya. Ia bisa malu nanti. Jadi ia memilih datang lebih pagi untuk selesaikan semua. Saat bekerja ia mengunci pintu utama toilet agar tak ada yang melihat saat ia bertugas.

Wang Yibo mengerjakan tugasnya sambil menggerutu

"Aku jadi memalukan begini gara-gara Zhan, aku jadi capek juga karena Zhan, aku dihukum oleh paman Wangli karena Zhan, aku dihukum oleh ibu juga karena Zhan, aku tertekan juga karena Zhan. Semua teman mulai berani membantahku untuk membelanya. Semua karena dia. Rasanya semua kemalanganku dimulai sejak ada dia. Jangan dikira aku diam karena aku kalah, aku diam karena menunggu kesempatan. Aku akan lebih hati-hati lagi saat membalas, pastikan gak ada yang lihat. Dan jangan lupa...aku punya video mesummu dengan seorang pria, hehehehe..... kau akan memohon ampun padaku Zhan..."

Usai pekerjaannya, Wang Yibo berdiri di depan pintu toilet. Ketika beberapa orang datang mau ke toilet...

"Mau apa?" Tanya Yibo dengan suara keras mengejutkan

"Ma..mau buang air"

"Simpan air-nya!!"

"Apa??" mereka bingung

"Hemat air! Gak boleh buang-buang air, tahu!!"

"Apa? apa maksudmu? Ini kan toilet umum?"

"Gak, mulai saat ini sampai satu bulan ke depan, ini toilet jadi milikku. Yang masih ngotot mau buka reseleting di sini aku jamin batangnya tinggal separuh!" Seru Yibo sambil mengeluarkan pisau cutter.

"Hiii...ii.." seru para siswa itu segera kabur dari toilet itu dan segera menuju toilet yang lain.

Toilet pria di lantai tiga ada dua, namun toilet yang memiliki bilik paling banyak adalah yang saat ini dikuasai Yibo, jadilah mereka mengantri di toilet yang satunya jika mereka tidak mau pergi ke lantai yang lain.

Wang Yibo tertawa terbahak-bahak melihat betapa takutnya mereka pada ancamannya. Ia pun berdiri pongah di koridor gedung itu, menjaga agar tak satu pun siswa memasuki toilet kekuasaannya. Dengan cepat berita menyebar, sehingga tidak satu pun siswa berani datang ke toilet itu.

------

Riiiiiing.......

Bel tanda dimulainya pelajaran berbunyi

Wang Yibo mendengus kesal, sebab saat ia menoleh ke belakang, ia tidak menemukan Xiao Zhan, dan ia mendengar beberapa siswa laki-laki dan perempuan duduk berkerumun di dekat kursi Zhan, membicarakan pemuda itu.

"Apa Zhan tidak masuk lagi, Apakah dia sakit?"

"Iya bisa jadi, kemarin kulihat lehernya itu merah dan agak membengkak" ketua kelas datang dan duduk di kursi Zhan

"Oh....kasihan sekali, pasti sakit ya?" Tanya seorang siswi berkaca mata

"Ya pasti sakit, kau coba saja cekik lehermu" sahut ketua kelas

"Aku pernah lho main cekik-cekikan waktu SMP dulu, dan iya memang sakit, terus, rasa dicekik itu akan terus terasa sampai besok, apa lagi jika dicekik benaran sampai memar begitu" Jiyang menimpali

"Ish...sh... gak bisa kubayangkan, apa lagi warna kulit lehernya yang seperti tipis dan bening itu..."

"Ya ampun...benaran aku gak akan tega menurunkan tangan padanya, meskipun dia itu tidak lemah tapi dia terlihat seperti kaca yang mudah retak" Sela siswa yang bertubuh kekar

Chasing the Wind [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang