Dear Reader...
Di chapter ini akan lebih jelas tentang identitas subgender milik Wang Yibo.
So.... Happy Reading
Wang Yibo tidak kuat, ia tidak bisa menahan penderitaan itu, ia melempar kertas hasil test itu yang sudah menggumpal tak karuan, dan melangkahkan kakinya menuju tepi gedung berlantai lima.
"Dari pada hidup menjadi Omega yang dihina dan diremehkan, lebih baik aku mati. Setidaknya aku tidak perlu menderita..." gumam Yibo sambil menatap langit berusaha menghentikan tangisnya. Dihapusnya jejak air mata, ia mau meninggalkan pesan terakhirnya.
Wang Yibo meraih ponselnya, lalu menyalakan aplikasi perekam video, lalu tersenyum pahit
"Ha...hasil testnya...bukan Alpa... A...Aku sungguh mengecewakan kalian semua. Hidupku sudah tidak berarti lagi, Aku hanya bisa memilih jalan ini", ia menarik napas dalam-dalam, meredam kesedihannya.
"Ayah, Ibu, Kakek. Terima kasih sudah membesarkan aku. Maafkan aku tidak berbakti. Yizhi... maafkan aku yang selalu ribut denganmu. Selamat tinggal." Yibo menampilkan senyumannya yang terakhir, lalu mematikan rekamannya. Meletakkan ponselnya di lantai, lalu maju selangkah lagi ke tepi. Memandang ke bawah dengan tubuh gemetar dan hati hampa. Ia yang selalu merasa gentar bila berdiri di tempat ketinggian, kini membulatkan hatinya.
Dikumpulkannya keberaniannya dengan mengenang moment yang dianggapnya paling memalukan, paling bodoh tetapi paling berkesan dan ternyata paling ia rindukan sehingga air matanya tidak mampu ia bendung.
Bersama tiupan angin yang menerpa wajahnya, ia terkenang saat itu, di ketinggian yang sama seperti saat ini, ketika ia dengan begitu bodohnya, tidak memikirkan apa pun, ia melompat dari balkon hotel di lantai 5, hanya karena melihat di bawah sana, sosok seseorang yang membuka tangannya. Dan entah keberanian atau kebodohan, ia begitu percaya bahwa orang itu akan menangkapnya, padahal ia tidak mengenal orang itu, tidak tahu sejauh mana kemampuannya, bahkan orang hebat sekalipun tidak pernah ada yang mampu menangkap manusia yang jatuh dari ketinggian! padahal jika dipikir lagi, bagaimana jika ternyata dia tidak bisa menangkapnya, mungkin ia sudah mati saat itu juga.
"Haaaaah!.... Aku... sungguh bodoh... " Dihembuskannya napasnya sekaligus, dihapusnya lagi air matanya, yang sepertinya sia-sia karena setelahnya air bening itu kembali luruh. Kembali mengingat statusnya saat ini...Ia memandang sesaat ke langit yang saat itu cerah dengan awan-awan putih melayang bebas.
"Ah... Robin Hoodie, (hik...hik..) ternyata aku yang Omega, pantas saja aku mengagumimu, bahkan mencarimu" bisiknya
"Tapi... kau tidak pernah memandangku lebih, karena aku Omega kan?!" Teriaknya sekuatnya dengan segala kekesalan dan emosinya. Dikepalnya kedua tangannya.
"Seorang Omega yang tidak ada apa-apanya di matamu, tidak pantas kau hargai dan apa lagi berharap disukai olehmu. Siapa aku dibandingkan kau yang seorang Alpa luar biasa! hik...hik....huwa....hik... Aku memalukan!...Argh!!!.." Tangis Yibo kembali pecah dan diiringi teriakannya
Seseorang bertubuh ramping dan tinggi, berdiam di balik tiang, mendengarkan dengan pikiran was-was, jangan-jangan Yibo akan melompat!.
Ia adalah Xiao Zhan, Ia sudah menduga jika Yibo akan ke tempat ini, maka ia tiba lebih dulu di tempat ini. Tetapi ia tidak menyangka jika Wang yibo yang arogan itu, yang suka marah-marah dan tidak memikirkan orang lain itu ternyata.... Hanya bocah sombong yang begitu rapuh... yang menangis meraung-raung. Dan yang membuat dirinya bingung...hatinya kok malah merasa terluka.
"Robin Hoodie.... Aku datang...." Seusai berkata, Yibo melangkah ke depan sambil menutup mata dan kembali membayangkan pemuda tampan itu menunggunya di bawah sambil merentangkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...