15 January 2023
Hello Readers.
Tinggalkan jejakmu.
============================================================================
"Apa!... Apa yang kau lakukan!? Kau beri apa padanya!" Teriak Yibo marah ketika dilihatnya Sean telah tak sadarkan diri dalam pelukannya.
"Terima kasih tuan muda telah mempermudah urusan kami, itu hanya cairan bius." kata Wuhuan dengan senyum menyeringai sementara tangannya mengambil ponsel dari saku baju Sean dan melemparnya sembarang arah. Yibo terkejut dan segera bertambah curiga.
"Apa maksudmu! Eh mau apa kalian! Tidak lepaskan!" seru Yibo kalap tatkala melihat ketiga orang mulai maju memaksa mengambil alih tubuh Sean.
"Tuan muda Wang. Mohon kooperatif, ini berkaitan dengan keinginan kakekmu untuk bertemu dengannya."
"Kakekku ingin bertemu dengannya mengapa harus dengan cara tidak lazim! Aku tidak percaya alasan kalian! Lepaskan!... Eh Jangan ambil Sean-ku! Aku tidak akan izinkan siapa pun melukainya!" Yibo bersikeras dan menunjukkan sikap garangnya. Ia bahkan mendorong kasar salah satu orang yang menyentuh Sean.
Tentu saja Yibo tidak akan mudah percaya kalau kakeknya akan menggunakan cara curang mengundang orang. Kakeknya orang baik dan pemuda yang saat ini tengah dipertahankan adalah seorang inspektur polisi. Jika mau bertemu maka datanglah ke kantor polisi dan buat janji. Setahu Yibo polisi adalah lawan para kriminal dan kakeknya tidak pernah berlaku melawan hukum bahkan selalu mengingatkan Yibo untuk mematuhi hukum. Jadi kemungkinan mereka ini mengatasnamakan kakeknya agar ia menyerahkan pemuda itu pada mereka.
Wuhuan tertegun mendengar kata 'Sean-ku' dari mulut Yibo dan berpikir apakah Wang Yibo ada hubungan spesial dengan targetnya? Jika ya, itu menjawab alasan mengapa mencari Omega dan pemuda ini yang diketahui adalah Inspektur muda yang sangat sulit ditemui malah datang menemui Yibo.
Sementara di bangunan seberang telah terjadi perlawanan sengit dari Xi Luhan dan tim penjinak Omega yang mengamuk.
"Tuan muda, mohon jangan mempersulit kami. Kami tidak akan melukainya, hanya meminjamnya sebentar." Wuhuan memberi isyarat kepada bawahannya untuk mundur dan bersikap lebih sopan. Ketiga rekannya segera mundur sedikit.
"Meminjam? Kau pikir dia barang bisa dipinjam?"
"Kalau tuan muda tidak percaya, tuan boleh ikut kami." kata Wuhuan seraya menunjukkan plakat pengenal berlambang keluarga Wang yang biasa diberikan kepada ajudan atau pengawal. Yibo berpikir sebentar, melawan mereka tentu menjadi sulit karena Sean dalam keadaan tidak sadarkan diri. Berkelahi sambil menjaganya sangat tidak mungkin dan jumlah mereka semua ada 8 orang. Mereka bisa menculik Sean kapan pun ia lengah.
"Baiklah, aku akan ikut kalian. Tetapi aku tidak mempercayai kalian." Wuhuan mendelik lalu mengangguk kecil.
"Jadi untuk memastikan kalian tidak melukainya, maka biarkan aku yang membawanya!" Tegas Yibo.
Wuhuan dan yang lainnya menganga. Serius??
"Ehem..maaf tuan muda, bukannya meremehkanmu. Tapi aku khawatir kau akan kelelahan. Lihat tubuh mereka kekar, mengapa tidak mereka saja yang membawanya?" Wuhuan menunjuk kepada bawahannya yang memang bertubuh besar dan kekar.
"Tidak apa... aku kuat kok kalau hanya membawanya, dari pada aku lengah lalu dia menghilang di bawa kalian." Sahut Yibo ketus. Ia menurunkan tangannya ke bagian lutut dan punggung Sean lalu mengangkatnya dalam gendongan bridal style.
Wuhuan terpaksa mengalah dan mempersilakan Yibo untuk mengikuti mereka. Yibo melangkah dengan tetap waspada, beruntungnya bobot pemuda yang ia gendong tidaklah seberat kelihatannya. Dia memang tinggi tetapi badannya ramping dan cukup tipis. Yibo curiga jangan-jangan susunan tulang Sean banyak rongga udaranya seperti burung. Yibo paham sekarang bagaimana Sean mampu bergerak lincah, melesat cepat, melompat tinggi seolah udara adalah wilayahnya. Jangan lupakan bagaimana saat tenaga dalamnya bermain, angin akan ikut menari di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...