40. Fighting Together

562 45 52
                                    

3 January 2022

Yeah Double update. Happy Reading

===============================================================


BRAK!... "Akh!.." Sean meringis tertahan ketika punggungnya kembali menghantam pintu. Terutama rusuknya mengenai handle pintu.

Sean meringis sakit menekan dadanya dan terbatuk. Dada dan perutnya serasa ditabrak banteng mengamuk, dan rusuknya menabrak handle pintu. Itu sangat sakit!

Belum usai rasa sakitnya, Xi Luhan telah bangkit dan menarik tubuh Sean dan membantingnya dengan keras di lantai keramik. Semua terjadi begitu cepat.

"Gyaaa...jangan sentuh Sean-ge!!" Jerit Yibo, tersadar dari kagetnya dan cepat-cepat melompat dari ranjang dan menendang dengan teknik menyapu kepada bahu Xi Luhan. Xi Luhan terdorong ke samping dan menabrak tembok. Ia meringkuk dengan tubuh bergetar dan menggeram.

Yibo mengabaikan Xi Luhan yang masih menggeram entah karena sakit atau karena marah. Yibo menghampiri Sean yang masih mengerang sakit di lantai dan kesulitan untuk bangkit. Saat Yibo membantunya untuk bangkit, pemuda itu malah memuntahkan darah.

"Sean-ge!... Oh God!! Apa...apa yang harus kulakukan!" seru Yibo panik dan menepuk-nepuk pundak dan punggung Sean.

"Uhuk... Ja..Jangan memukulku." Sean berkata dengan susah payah karena napasnya terasa sakit.

"Aku tidak memukul, hanya menepuk." Tukas Yibo cepat.

"Kau menepuk di bagian yang terbentur. Itu sakit...Ahk..." Protes Sean, Yibo menghentikan tepukannya.

"Maaf ge, dibelai aja ya." Yibo mengubah gerak menepuk dengan mengusap-usap. Sean ingin protes tapi dadanya terlalu sakit, hingga ia sulit bicara.

'Apa tidak bisa tidak menyentuhku ya!' Akhirnya Sean mengomel dalam hati.

Dug...dug...("Luhan!... ada apa!") dug...brak! Brak! ("Buka pintunya"!) Pintu digedor dengan keras. Dua Omega yang berjaga di luar telah mendengar suara ribut dari dalam kamar.

Yibo mendengar gedoran pada pintu. Ia meninggalkan Sean dan segera berlari untuk membuka pintu. Ia perlu bantuan sekarang.

"Yibo jangan!" seru Sean tapi Yibo mengabaikan larangan Sean. Ia membuka pintu.

"Tolong bantu kami!" Seru Yibo begitu pintu terbuka dan dua Omega menjerit kaget saat mata mereka melihat ke arah dalam.

"Kyaaaaaaa!!....." lalu keduanya lari dari tempat itu.

Yibo tidak menyangka kalau dua orang itu malah kabur, percuma membukakan pintu!

"Sialan! Bukannya bantu malah lari. Membuang waktu saja!" Seru Yibo marah.

BRUAK!!....Bug!...

Yibo terkesiap otaknya memberitahu bahwa Sean tidak baik-baik saja. Cepat ia berpaling dan...

Telah terjadi pertarungan gulat di lantai antara Sean dan Xi Luhan. Sean mengunci pergerakan Xi Luhan yang awalnya hendak menekan dan menghimpitnya, hingga napas Omega itu tercekik. Sedikit lagi Omega itu akan mati kehabisan napas. Tetapi karena posisi Sean di bawah, sementara Xi Luhan di atas, dan Yibo tidak memperhatikan dengan seksama, mengira posisi Sean yang ditindas.

"Lepaskan Sean-ge, Sialan!!..." Teriak Yibo dan dengan sekuat tenaga menarik Xi Luhan hingga terlepas dari kuncian Sean dan berusaha membantingnya!

Srak!... Luhan berhasil mempertahankan posisinya, dan ia malah balik menyeruduk Yibo.

"Ahk!" Yibo terpental dan menubruk ranjang. Masih untung ranjangnya jenis springbed. (Makanya belilah ranjang Springbed, empuk di semua sisi dan pasti kuat hahahaa..! kok jadi iklan sich.. lanjuut...).

Chasing the Wind [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang