Hello everyone, senang bisa menyapamu kembali dalam chapter ini. Maaf agak lambat dalam updatenya.
Tinggalkan jejakmu sebelum membaca dan bacalah dengan pelan-pelan.... sebab chapter ini cukup pendek ^_^
Terima kasih buat reader yang telah menayakan kelanjutan chapter cerita ini
Happy Reading..
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Di sisi lain...
Melihat Sean duduk dan menjulurkan kaki ke luar ventilasi, Yibo segera cepat-cepat menyusul, ketika tiba di mulut ventilasi Yibo segera hendak meluncur keluar, ia sudah bosan hanya bisa merangkak sejak tadi.
"Eh!..." Yibo tersentak dan menjerit tertahan karena kaget sebab Sean tiba-tiba menarik balik dengan kuat, menangkap tubuhnya yang salah satu kakinya sudah melangkah keluar. Tarikan yang kuat membuat keduanya jatuh terlentang dengan punggung Yibo menabrak dan menindis tubuh Sean.
"Apa yang?!.." Seru Yibo kaget dan tambah kaget ketika Sean bergelung dan mengubah posisi dengan cepat, hingga tahu-tahu Yibo sudah berada di bawah kungkungannya, dan mata Sean menatap tajam dengan alis bertaut, tampak sekali ia marah, dan itu membuat Yibo merasa gentar tiba-tiba.
"Kau!!... Yak Wang Yibo! berapa kali kau mau membuatku serangan jantung heh?" Seru Sean
"..." Glek.... Yibo menelan ludah dengan sukar dan mengerjabkan matanya yang tiba-tiba seperti berair karena gugup. Seingatnya Sean tidak pernah bertindak seperti ini, dan betapa aura dominan-nya begitu kentara, membuat Yibo yang biasanya mendominasi siapa pun, kini tidak berkutik. Gugup, dan gentar itu yang saat ini ia rasakan.
Sean dengan cepat tersadar, apa yang sedang ia lakukan? Ia bukan seorang pembuli.
"Maaf..." katanya lirih, lalu ia dengan tenang, segera menyingkir dari tubuh Yibo dan duduk menghadap ke arah luar seraya mengelus pelan area jantungnya.
Yibo bergerak bangun dan pelan-pelan dengan hati deg-deg-an, bergeser mendekati pemuda itu yang saat ini mengalihkan perhatiannya mengawasi keadaan sekitar. Mengetahui Yibo telah mendekat, Sean melirik padanya dan benar saja dugaannya, Yibo tidak memperhatikan situasi, karena mata Yibo sibuk melihat pada dirinya, menatap heran padanya, sementara tubuhnya bergerak ikut duduk di sebelahnya
"Lihat dulu situasi, baru beraksi" kata Sean dengan mengulurkan tangan menjaga pergerakan Yibo dan memandang ke arah bawah
Yibo mengikuti arah pandang Sean dan terkejut, refleks bergerak memeluk Sean. Karena ternyata mulut ventilasi ini menggantung di udara. Ia nyaris terjun bebas ke bawah jika tidak segera ditahan tadi. Mulut ventilasi ini menggantung di udara. Ventilasi letaknya di plafon bangunan yang sudah tinggi, ditambah permukaan tanah di bawahnya tidak datar tapi cekung ke dalam. Jika kau terjun, tentu akan terluka karena jatuh dari ketinggian kira-kira hampir 10 meter. Setelah dirasa Yibo mulai tenang, Sean menguraikan pelukan Yibo
"Kau kemari karena sudah mengetahui siapa pemilik stemple itu bukan?" Sean bertanya dengan pandangan menyelidik
Yibo mengangguk sebagai jawabannya, tetapi ia tidak mengerti akan kegiatan pamannya itu.
"Siapa Wang Zhenzu bagimu?" tanya Sean dengan intonasi serius, tetapi kali ini ia tidak memandang pada Yibo. Tapi intonasi serius telah membuat Wang Yibo gugup
"Apa?... ba... bagiku?" Yibo malah berpikir dalam sudut hubungan yang berbeda
"Dia bukan siapa-siapaku, Ge-ge jangan curiga, aku tidak dekat dengannya, malah lebih merasa dekat denganmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...