Hello Reader.... Apa kabar. Semoga kalian senantiasa dalam keadaan baik dan sehat
Maaf ya... aku telah begitu lambat dalam update cerita ini. Alasan klasik sich.Terima kasih untuk tetap bersabar menunggu.....
Terima kasih juga untukmu yang telah mengingatkanku.Aku ingatkan sekali lagi...bahwa "Chasing the Wind" bukan cerita bergenre roman ya, tapi Random. Jika pun ada hanya bumbu penyedap saja ^_^
Oh ya cerita ini masih reuse page ya
Happy reading.
=====================================================
The Critical (Part 4)
Pulang sekolah, Wang Yibo langsung pergi berkunjung ke perusahaan farmasi milik kakeknya. Alasan Wang Yibo datang ke perusahaan ini karena perusahaan ini berada dalam kepengurusan Wang Zhenzu, yang stempel-nya sangat mirip dengan stempel yang Sean tunjukkan kemarin. Wang Zhenzu adalah cucu dari Wang Hejin, yang juga adalah sepupu dari Wang Yibo, hanya saja mereka terpaut usia yang cukup jauh.
Wang Yibo masuk ke perusahaan dengan begitu mudah, ia hanya perlu menunjukkan tanda pengenal VIP-nya, yang ia dapat langsung dari kakeknya. Tanda pengenal itu tidak sembarangan dimiliki oleh keluarga Wang jika ia tidak memiliki hubungan dekat dengan Wang Hejin. Tanda pengenal yang berbentuk kartu itu bisa membuat pemiliknya dapat akses ke perusahaan keluarga Wang manapun, tanpa izin ataupun membuat janji. Oleh karena itu Wang Yibo dengan santainya langsung menuju ruang direktur utama.
Yibo membuka pintu dan langsung masuk tanpa mengetuk pintu
"Halo.. Zhu-ge" sapa Yibo dengan senyum cerahnya. Wang Zhenzu yang sedang sibuk dengan beberapa arsip yang terbuka di mejanya, menjadi kaget dengan tamu tidak diundang, dan langsung masuk tanpa permisi
"Ha.... Wa... Wang Yibo??.." Wajahnya pias, dan buru-buru ia menutup arsip-arsip tersebut
"Kapan kau datang? Kenapa tidak memberi kabar?" tanya Zhenzu seraya menyimpan arsip-arsip tersebut ke dalam laci.
Wang Yibo tertawa dan mendekat
"Sengajaaaa..... Aku suka memberi kejutan, jika kau terkejut berarti aku berhasil hahahaha...." Yibo menghempas bokongnya ke sofa yang ada di kantor itu.
"Kau memangnya, dari dulu tidak berubah. Selalu iseng dan mengejutkan orang!" Zhenzu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursinya. Wang Yibo terkekeh
"Katakan... ada hal apa?"
Yibo menaikkan alisnya dengan wajah bertanya
"Tumben-tumbenan kau kemari, masih pakai seragam sekolah pula. Kalau tidak ada hal, mana mungkin mencariku" Ujar Zhenzu dengan muka malas
"Heehehehe.... Zhu-ge, kau sangat hebat dalam bisnis. Aku mau belajar darimu" kata Yibo sambil memperbaiki posisi duduknya ke posisi tegak dan serius.
Zhenzu menaikkan alisnya, dia heran. Ada angin apa?
"Kau mau belajar bisnis? Hahahaha..... apa aku tidak salah dengar? Sejak kapan tuan muda yang hobinya wara-wiri gak jelas mau belajar, apa lagi belajar bisnis. Ah aku tidak percaya" Zhenzu beranjak ke kursi sofa dan ikut duduk di seberang Yibo
"Lho... aku serius Zhu-ge, kakek bilang setelah lulus SMA ini, dia akan mewarisi kerajaan bisnisnya padaku"
"Hahahaha..... apa kau percaya perkataan kakek?" tanya Zhenzu dengan kekehannya
"Lho... kenapa tidak, kakek 'kan sayang padaku"
"Dengar, yibo. Menjadi pewaris utama kerajaan bisnis keluarga Wang itu ada syaratnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...