Terima kasih sudah membaca cerita sebelumnya
Terima kasih sudah menunggu cerita ini...
Terima kasih juga sudah memberi voteSelamat membaca
*Wahai dunia dengarlah sebuah legenda ajaib
Seekor phonix api dewa yang terjebak di bumi
Seorang manusia telah mengikat mutiara jiwanya
Menahannya dalam lingkaran waktu tak berkesudahan
Hatinya tertahan dalam penjara indah dan megah yang disebut cinta
Menuai penderitaan yang kian menyiksa hingga hati tak lagi mengenal siapa
Duduk merenung menuang harapan ke dalam cawan arak menatap langit penuh kerinduan
Ketika nyala api semakin meredup, kekuatan jiwa setipis tiupan angin
Bumi... oh bumi, janganlah menahanku
Ku hanya berharap bebas menapak langit mengejar mimpi, menyatu bersama angin
'Tuk menyapamu, kekasih hati dan jiwaku**********
Ketika sore sudah berganti malam, sesosok bayangan hitam tengah mengamati aktivitas beberapa orang yang keluar-masuk dari pintu belakang bar Starhigh. Dia berdiam di sudut bangunan yang gelap dan tubuhnya tertutup bayang-bayang bangunan di sekitarnya. Cukup lama ia di sana, menunggu saat yang tepat untuk bergerak. Ketika tiba waktu yang dirasa tepat, yakni waktu pergantian shift penjaga, sosok itu bekelebat di bawah sinar lampu kuning yang temaram, lalu menyelinap di antara celah tumpukan peti-peti botol kosong bekas minuman keras. Ketika dua orang keluar dari pintu belakang sambil tertawa dan mengobrol menuju mobil truk yang diparkir tidak jauh dari pintu itu, dengan gerak cepat sosok itu menyelinap masuk melalui pintu belakang yang masih terbuka. Kini ia berada di lorong panjang dengan beberapa cabang dan pintu berderet seperti kamar hotel. Ia menyelidiki setiap ruangan yang ia lewati dengan memeriksa keberadaan CCTV lalu dengan lomputer tablet miliknya, ia meretas setiap CCTV yang ditemuinya sehingga gambar yang diterima di monitor pengamat adalah rekaman 10 menit yang lalu. Ia segera mengedarkan pandangan mencari tempat untuk sembunyi tatkala ia mendengar langkah kaki mendekat. Dua orang datang dengan niat menjaga pintu belakang, mereka sedang bertukar shift jaga. Setelah mereka berlalu ia menuju lorong berikutnya.
Ups! Sial ia berpapasan dengan dua orang bertubuh kekar dan gempal, kelihatannya mereka adalah security.
Security 1: "Hei! Siapa kamu?!"
Security 2: "kami belum pernah melihatmu, tampan!"
"Saya orang baru di sini" jawabnya.
Security 2: "Tidak ada orang yang kami tidak kenal di tempat ini."
Security 1: "Apalagi kamu sangat manis, tidak mungkin kami tidak mengingatmu."
Tangannya kedua pria itu menjulur hendak menyentuh wajah sosok pria yang mereka sebut tampan dan manis itu. Tapi dengan gerak cepat tak terduga, kedua orang itu dibekuk tak berdaya, hingga pingsan. Lalu tubuh mereka diseret masuk melalui sebuah pintu yang tak terkunci, sebuah ruangan gudang alat-alat kebersihan.
Drrrrt... Drrrtt.....
"Ish...., bisa-bisanya ada yang menelepon di saat begini..." gerutunya berbisik dan mengambil ponselnya dari saku celananya, melihat siapa yang menelepon sejenak, lalu menyentuh tombol terima, dan...
" Sean!...di mana kamu? Ini sudah malam!" Seru suara dari seberang sana.
"Maaf, aku tak leluasa" sahut pemuda yang dipanggil Sean itu.
"Se..Sean? apa kau...?"
"Nanti aku kabari" Sean memutus panggilan itu.
Tut.
Di seberang sana, seseorang yang tadi menelepon Sean membanting ponselnya ke sofa.
"Sial! Dia pasti bertindak sendiri! Sungguh membuat orang khawatir saja. Argh!..." Ia segera mengatur orang untuk mencari Sean dengan sistem GPS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...