Hello everyone.... Semoga kalian dalam keadaan baik selalu.
Maaf jika story ini agak lama update-nya.Cerita ini baru selesai dibuat, belum sempat diperiksa. Mungkin ada typo.
Cerita ini pun masih memakai halaman yang sudah ada (Reuse)Happy Reading!
=====================================================
Sssshhh........
Angin sore berhembus kencang melalui jendela apartemen yang terbuka menyapa dua pemuda yang berbaring di ranjang yang sama. Satu memeluk yang lain. Yang memeluk terbangun, mengerjabkan mata beberapa kali. Setelah penglihatannya jelas, ia terkejut! Lantas segera melepaskan pelukannya, dan bergeser menjauh cepat-cepat seolah-olah orang yang dipeluknya adalah sesuatu yang menakutkan.
Wang Yibo terjaga dari lelapnya dan menatapnya dengan pandangan jerih, tapi hatinya bersyukur paling tidak penderitaan mati geraknya berakhir
"Apa yang telah kulakukan? Apa aku menyakitimu?" Sean bertanya bingung dan mengusak cemas rambutnya yang berdiri kacau
"Iya.... Kau membuatku tidak bisa bergerak, Sean-ge" keluh Yibo
"Be.... Benarkah?" Sean beringsut maju
"Aku tidak bisa bergerak bahkan saat ini pun aku masih belum bisa bergerak!" Yibo berkata frustasi. Ia sejak tadi berusaha untuk bergerak dan menggeser tubuh. Tapi tidak bisa, bahkan untuk menggerakkan jari pun tidak.
Sean buru-buru memeriksa, dan ia menghela nafas
"Maafkan aku, Wang Yibo. Sepertinya titik syarafmu terkunci" Kata Sean seraya memukul satu titik di tubuh Yibo dengan jarinya, dan itu membuat Yibo kembali bisa bergerak.
"Ya. Dan kau pelakunya Sean-ge" Yibo menggerak-gerakkan lengan dan bahunya serta kakinya yang terasa kaku setelah hampir 4 jam ia tidak bisa bergerak bahkan hanya bisa meratapi nasibnya tatkala gairah menguasai dirinya
"Aku?..." Sean terperanjat dan memandang Yibo tidak percaya. Ia sama sekali tidak mengingatnya
Angin kembali berhembus, menerbangkan kertas-kertas yang berserakan. Sean menarik napas dan mengangguk paham akan situasinya. Ia pun turun dari ranjang dan berdiri... Yibo memandang tubuh menjulang itu dengan perasaan tidak bisa digambarkan. Ada perasaan suka, kagum, khawatir, dan penasaran bercampur aduk jadi satu.
"Ng.... Aku telah membuatmu repot dan menderita. Maafkan aku Wang Yibo. Dan.... terima kasih" Yibo memandang Sean dan melihat senyum tulus di bibir manis pemuda itu. Yibo mengangguk, balas tersenyum manis dan menggaruk kepalanya. Bingung mau respon apa.
"Wang Yibo, aku akan mengantarmu pulang, tapi sebelumnya kau istirahat dulu. Aku akan masak untuk kita"
Usai berkata Sean berlalu ke luar kamar. Sesampainya di luar kamar, Sean menutup pintu, bersandar sejenak pada daun pintu. Menarik napasnya dan menghembuskannya perlahan untuk menentramkan jantungnya yang telah berdebar saat menyadari kemungkinan apa saja yang telah terjadi selama dirinya setengah sadar.
Dalam setengah sadarnya, ada bagian dalam dirinya yang yakin bahwa Yibo dapat membantunya menyeimbangkan aliran energinya. Meski pikirannya menolak tapi nalurinya memaksanya dan menguasai dirinya, hingga ia memeluk Yibo dan menguncinya seperti mangsa yang tidak berdaya, lalu menyerap aura energi yang dimiliki Yibo. Begitu tenang dan damai hingga ia tak sadarkan diri.
Sean segera mulai kegiatan memasaknya sambil terus berpikir dan mengingat pesan dari 2 penatua mengenai kemampuan spesial yang kemungkinan dimiliki oleh Yibo.
Flash back on
"Bagaimana keadaanmu" tanya penatua Xiao Heizhi, ketika Sean sudah bisa menarik napas lega
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the Wind [SLOW UPDATE]
RandomSeperti angin sejuk yang menyapa, berhembus di sisiku dan berlalu, ku kejar kau berlari, meninggalkan jejak kerinduan pada setiap helai daun. Aku mengejarmu sampai hilang akal, ingin menahanmu dalam genggaman tapi tersadar kau tak mungkin kukejar, t...