18. The Critical!!.. (Part 2)

636 48 15
                                    

Hai Dear Reader
Terima kasih buat yang masih menunggu cerita ini

Happy Reading....

...............

Cepat-cepat Yibo meraih dompetnya dan mengambil kartu nama tersebut

"Ro... Robin Hoodie, bagaimana kau bisa menolongku???" kata Yibo dengan bingung sambil membolak balik kartu itu.

Wang Yibo membaca kembali dan meneliti setiap huruf dan angka yang tercetak di kartu yang mirip kartu ATM bank tersebut. Mencoba membolak balikkan kartu itu di bawah sinar matahari, memiringkannya dengan berbagai sudut, berharap mungkin akan terlihat nomor telepon. Tidak ada apa pun

Kartu itu benar-benar seperti kartu biasa tanpa ada hologram atau semacamnya. Yibo merasa dirinya seperti dipermainkan

"Sial!... Apa aku benar-benar bodoh, sehingga begini mudah dipermainkan?" gerutu Yibo dengan gusar. Tetapi meski Yibo mulai ragu, ia tetap membawa kartu itu pada sinar matahari dan tak sengaja memiringkan kartu tersebut dengan arah pantul ke dinding, dan...

Pada dinding tersebut tampak sederet kode berwarna putih yang terpantul. Yibo membelalakkan matanya

"Ada!!" serunya dengan perasaan membuncah karena girang. Tapi Yibo heran itu bukan nomor telepon tetapi sebuah kode, tertera Y130

"Y130..!!! Wah!...kenapa kode??!! Bagaimana seseorang yang dalam situasi darurat harus memecahkan kode dulu baru mendapat bantuan? keburu mati dong!!" Seru Yibo kesal dan geregetan. Dalam panik pasti tidak bisa berpikir, apa lagi untuk memecahkan kode.

"Sungguh kurang kerjaan orang yang memberi kode itu!" Pekik Yibo sambil menahan suaranya karena di dengarnya suara para pengejarnya seperti sudah ada di depan pintu kamar, hendak masuk ke dalam kamar. Yibo yang mendengarnya bertambah panik, lalu tanpa pikir ia raih ponselnya lalu mengetik kode tersebut di kolom panggilan telepon.

Dan...

Deg....

Jantung Yibo melonjak, ia mendengar nada panggilan

Tuuuuut..... Tuuuuuut....

Dua kali nada panggilan

Tapi....ponselnya kemudian mati. Kehabisan baterai

Yibo menepuk jidatnya dengan gemas, tidak ada cara lain, ia harus bertarung habis-habisan dengan orang-orang tidak dikenal yang tiba-tiba menyerangnya tanpa memberi alasan apa pun.

Sebelumnya...

Tirai jendela melambai-lambai menyambut angin yang masuk ke sebuah ruangan bernuansa putih. Seorang pemuda sedang duduk bersila dengan mata terpejam tetapi ia tampak tidak tenang dan alisnya bergerak-gerak gelisah. Ia mencoba fokus pada aliran energi yang akhir-akhir ini begitu sulit di atur, saling berusaha menguasai dan saling membentur.

Pemuda itu, Sean, yang hari ini tengah dipaksa untuk ambil cuti kerjanya gara-gara dokter Meng, yang adalah dokter yang bertugas di kepolisian mengatakan bahwa irama jantungnya tidak stabil ditambah aktivitas Sean yang tinggi menyebabkan luka pasca operasi menjadi lambat sembuh dan malah terus menerus memberi luka dan cedera baru di beberapa titik meridiannya

Sean memang pemuda yang tidak bisa duduk diam, entah mengapa jika ia berdiam atau bersantai dalam waktu lama ia malah akan merasa gelisah dan mengakibatkan aliran darahnya menjadi kacau dan kemudian akan terasa menyakitkan di seluruh tubuhnya. Oleh karenanya Sean mencoba mengatur kembali peredaran darahnya, tetapi gagal dan ia malah terjebak dalam penyimpangan qi, sehingga Sean harus menutup celah penyimpangan di tengah kekacauan arus energi miliknya.

Chasing the Wind [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang