Keesokkan harinya.....
Sudah mulai pukul 6 pagi, semuanya pun sudah terbangun dari tenda mereka. Mereka pun keluar menikmati mentari yang sudah menyinari alam. Mereka juga ada yang mengobrol, bermain, dan meminum teh hangat.
"Ra, buatin aku teh hangat dong!" perintah Nesia.
"Baiklah, tunggu saja di luar." ucap Yura.
Yura kebetulan lagi di tenda tempat penyimpanan makanan ya. Jadi di tempat itu, mereka bisa membuat makanan dan minuman atau mengambil cemilan yang sudah mereka taruh. Tiba-tiba, Daniel pun berada di belakang Yura.
"Ya! buatkan aku teh manis hangat." perintah Daniel.
"Aish! kau itu punya tangan, buat sendiri lah." ucap Yura.
"Kenapa Nesia mau kau buatkan teh?" tanya Daniel.
"Ya kan dia sahabatku." ucap Yura.
"Cih alasan!" ucap Daniel.
"Cepat buatkan aku teh, teh yang manis seperti aku." ucap Daniel.
"Memangnya kau manis?" sindir Yura.
"Nih liat." ucap Daniel sambil memperlihatkan senyumannya.
Kayak gini nih senyumannya.
"Dasar sok imut!" sindir Yura.
"Ya! aku dari kecil sudah imut." ucap Daniel.
"Aish! emang ada yang bertanya?" sindir Yura.
"Dasar kau, tidak berniat memujiku." ucap Daniel.
"DANIEL IMUT BANGET! Sudah kan?" tanya Yura.
"Itu namanya tidak ikhlas." ucap Daniel.
"Terserah, malas sekali aku berdebat dengan kau." ucap Yura.
"Sadar diri, yang mulai duluan siapa." ucap Daniel.
"Sudahlah. Jika kau tidak membantuku, kau di luar saja." ucap Yura sambil mengambil gelas untuk membuat teh. Daniel pun mengiyakan saja untuk pergi keluar.
"Rasain nih teh asin." batin Yura ingin ngerjain Daniel.
"Aku hanya menambahkan sedikit" batin Yura.
"Nih niel." ucap Yura sambil memberikan teh kepada Daniel.
"Terima kasih babu." ucap Daniel sambil mengambil teh dari Yura.
Yura pun ingin menahan tertawanya, karena sebenarnya teh tersebut diberi garam. Tentu saja garamnya sedikit, karena ia tidak ingin membuat kegaduhan.
"Yasudah niel, aku ke tenda dulu ya kasi teh ini ke Nesia." ucap Yura ramah.
"Yasudah, pergi sana." ucap Daniel.
Yura pun pergi meninggalkan Daniel yang sedang meminum tehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑯𝒐𝒍𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑴𝒆
Fanfiction𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶? 𝘈𝘱𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘵𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢? 𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘤...