ᵂᵒʳʳʸ

61 7 0
                                    

Nafas Daniel pun ter engah-engah karena mengejar Yura yang duluan sampai ke bus. Sesampainya di bus, mereka pun duduk.

"Ya! kau bisa tidak jangan lari-lari seperti tadi?" ucap Daniel kesal sambil mengelap keringatnya.

"Kau seperti remaja jompo saja." ucap Yura menyindir. Daniel hanya memberinya tatapan tajam.
"Hm" ucap Daniel sambil kesal.

Mereka duduk tanpa obrolan.
Selama mereka duduk, tiba-tiba ada nenek dan kakek yang kesulitan mencari tempat duduk. Yura pun bangun untuk memberikan mereka tempat duduk.



"Permisi kakek dan nenek, silahkan duduk disini saja." ucap Yura dengan sopan.

"Oh iya, makasi banyak ya nak." ucap Kakek dan Nenek.

"Niel! ayo berdiri. Kita kasi kakek sama nenek itu duduk." ucap Yura.

"Hm" ucap Daniel sambil berdiri.

Mereka pun berdiri saja, kebetulan tempat duduknya lagi penuh juga.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Yura tertidur. Daniel sempet-sempetnya ngambil kesempatan untuk memotret Yura sedang tertidur.

Daniel pun menjentikkan jarinya agar Yura terbangun.

"Hei ra! bangun woi!" ucap Daniel.

Lalu Yura pun bangun dari tidurnya.

"Eoh? sudah sampai?" tanya Yura.

"Sudah daritadi, kau keasikan tidur seperti kebo tadi. Untung saja tidak mangap tuh tidurnya." ucap Daniel.

Lalu Yura pun memukul bahu Daniel.

"Enak saja!" ucap Yura tidak terima dikatakan kebo.

"Sudah, mending pulang saja sekarang sudah sampai." ucap Daniel.

"Emang mau pulang." ucap Yura sambil meninggalkan Daniel. Udah deh mereka langsung pulang saja.




Seperti biasa abis pulang sekolah, Yura berganti baju dan lainnya.

"Hari ini aku langsung revisi naskah teaterku saja." ucap Yura sambil semangat.

Tiba-tiba Jay Oppa masuk ke kamar Yura tanpa permisi.

"Ya bocil!" ucap Jay Oppa sambil masuk tanpa permisi.

"Oppa itu ya, bisa tidak sedikit sopan kalo masuk kamar Yura?" ucap Yura dengan kesal.

"Tidak bisa." ucap Jay Oppa

"Sudah, daripada lama-lama Oppa ngomong. Jadi gini ya cil, dibawah ada temen-temen Oppa, you tolongin buatin minuman ya cil." ucap Jay Oppa.

"Aish, malas oppa." ucap Yura.

"Astaga cil, nanti oppa kasi photocard deh." ucap Jay Oppa.

"Beneran ya, awas Oppa bohong lagi." ucap Yura ngambek.

"Iya-iya bocil kesayangannya Oppa." ucap Jay Oppa sambil tersenyum paksa deh kayaknya, hehe.

"Aish, kesayangan segala." ucap Yura.

"Sudah, Oppa kebawah dulu. Cepetan bikinnya." ucap Jay Oppa.

"Baiklah." ucap Yura sambil mengancungkan jari jempolnya.

Yura pun turun ke bawah, dan melihat teman-teman Oppanya. Ya sedikit sih temen-temennya cuma 3 orang saja. Nih aku kenalin.











 Nih aku kenalin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝑯𝒐𝒍𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑴𝒆 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang