Hari ini adalah hari dimana mereka sedang melangsungkan olimpiade Geografi.
Setelah melakukan pelatihan soal-soal seminggu sebelumnya, Yura dan Daniel pun bersiap-siap akan menuju tempat perlombaan mereka.
Seperti biasa, Yura pun bangun dan langsung pergi ke sekolah, tetapi dia diantar Oppanya, tidak menggunakan sepeda.
📍Sekolah
"Selamat pagi, babu!" sapa Daniel.
"Ya! sudah mau lomba masih saja kau panggil aku babu?" ucap Yura sambil kesal.
"Babu's call should always be." ucap Daniel.
"Aish!" sindir Yura.
"Kau aneh." ucap Daniel.
"Kau yang menyebalkan." ucap Yura.
"Sudahlah, kau memperlambat. Sudah ditunggu nih sama Pak Reyhan." ucap Yura meninggalkan Daniel.
"Ya! tunggu lah!" ucap Daniel berlari menghampiri Yura.
Mereka pun menghampiri Pak Reyhan yang sedang menunggu mereka.
"Akhirnya, kalian datang awal." ucap Pak Reyhan.
"Eh-iya pak." ucap Daniel dan Yura.
"Yasudah, sekarang langsung saja ya ke tempat lomba." ucap Pak Reyhan.
"Baik pak" ucap Yura dan Daniel.
Mereka bertiga pun berangkat menuju tempat perlombaan dimulai. Mereka berlomba di salah gedung ya.
"Nak, bapak mau bertemu guru-guru yang lainnya ya. Kalian tunggu saja disini." ucap Pak Reyhan.
"Siap pak" ucap Yura.
Lalu Pak Reyhan pun meninggalkan mereka berdua. Tiba-tiba ekspresi wajah Yura pun seperti khawatir.
"Ya! masih pagi kau sudah menangis?" tanya Daniel.
"Aish, siapa yang menangis?" tanya Yura dengan mengelap matanya yang hampir saja berkaca-kaca.
"Aku itu khawatir saja dengan pertanyaannya. Apa aku bisa menjawabnya semua?" ucap Yura cemas.
"Santai saja kali, kalau kita kalah jadikan sebagai pengalaman saja, ya kalo menang kita bersyukur." ucap Daniel.
"Tak biasanya kau benar." ucap Yura.
"Ya! Aku selalu benar." ucap Daniel.
"Seterah, kau bicara apa." ucap Daniel.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Seperti ini kira-kira mukanya, hehe.
"Aku pastikan kita berdua menang." ucap Daniel.
"Pasti, semoga kita berdua menang." ucap Yura dengan penuh harapan.
"Kalau saja tidak menjadi perwakilan sekolah, aku harap aku saja sih yang menang." ucap Daniel dengan smirknya. Lalu Yura mencubit tangan Daniel.
"Aduh babu, sakit tau!" ucap Daniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐞𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐬
Fanfiction𝘛𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘣𝘶 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨. 𝘚𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. �...