Yura pun melihat nama yang tertera di handphonenya. Terlihat nama Bu Hana.
"Halo, selamat Pagi Bu. Ada apa menelepon saya?" tanya Yura.
"Yura, apakah kamu bisa ke ruangan Ibu sebentar?" tanya Bu Hana.
"Bisa Bu. Jika boleh tahu, ada apa ya Bu?" tanya Yura.
"Nanti Ibu akan jelaskan, kamu kesini sebentar." ucap Bu Hana.
"Baik Bu. Sekarang saya akan segera pergi ke ruangan Ibu." ucap Yura.
"Baiklah, terima kasih nak." ucap Bu Hana.
"Sama-sama Bu." ucap Yura. Kemudian Yura pun menutup telepon nya.
"Ra, ada apa?" tanya Rania.
"Bu Hana meneleponku. Aku disuruh untuk ke ruangannya." ucap Yura.
"Baiklah. Yasudah ra kamu kesana saja." ucap Diana.
"Aku kesana dulu ya. Byeee." ucap Yura sambil meninggalkan sahabatnya.
"Aish, kenapa susah sekali untuk membuatnya menonton pertandingan ini?" batin Daniel sedikit kesal.
"Ya Daniel! Cepatlah turun! Pertandingan akan segera dimulai!" teriak Ni-ki dari bawah bangku penonton.
"Ya baiklah!" teriak Daniel membalas perkataan Ni-ki.
"Ya Ni-ki! Kau berisik!" teriak Rania.
"Ya! Kau juga berisik!" teriak Ni-ki. Ni-ki pun menatap sinis ke arah Rania.
Kebetulan banget nemu foto Ni-ki yang pas 😂
Ni-ki hanya menghiraukan perkataan Rania. Tanpa basa-basi ia langsung pergi saja untuk berkumpul.
"Woah! pertandingan akan segera dimulai." ucap Yoona dengan semangat.
"Kamu sepertinya sangat menyukai pertandingan basket ya?" tanya Nesia.
"Benar. Sewaktu di Korea, aku suka sekali bermain basket dan suka sekali menonton pertandingan basketnya." ucap Yoona.
"Hum jadi begitu. Berarti kamu bisa bermain basket?" tanya Rania. Yoona mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
šÆššš š©ššš š¾ššš š“š
Hayran Kurgušš±š¢ š¬š¢ššŖš¢šÆ š±š¦š³š¤š¢šŗš¢ š¬š¢šš¢š¶ š“š¦š®š¦š“šµš¢ š®š¦š®š±š¦š³šµš¦š®š¶š¬š¢šÆ š¬šŖšµš¢ š„š¦šÆšØš¢šÆ šµš¶š«š¶š¢šÆ šµš¦š³šµš¦šÆšµš¶? šš±š¢ šŖšµš¶ š©š¢šÆšŗš¢ š“š¦š£š¶š¢š© š¬š¦š£š¦šµš¶šš¢šÆ š“š¢š«š¢? šš¢šŖš¬šš¢š©, š¢š¬š¶ šµš¢š©š¶ šŖšÆšŖ š¤...