Yura pun akhirnya berjalan menuju halte untuk menunggu bus datang. Tapi hampir sudah setengah jam, bus pun tidak kunjung datang.
"Bus nya tidak datang ya? Sudah hujannya mau deras lagi." ucap Yura sambil khawatir. Tiba-tiba seseorang pun datang.
"Woi babu!" panggil Daniel. Yaps itu Daniel.
"Daniel! kau sedang apa?" tanya Yura.
"Menunggumu." ucap Daniel.
"EOH?" tanya Yura kaget.
"Bercanda. Mana mungkin aku menunggu kau." ucap Daniel.
Bonus ekspresinya 😉
"Terus ngapain?" tanya Yura."Aku nunggu bus juga." ucap Daniel.
"Benarkah? Kenapa daritadi tidak liat kau disini?" tanya Yura.
"Kau saja daritadi diam, terlalu cemas dengan hujan." ucap Daniel.
"Benar juga."Daniel pun ikut duduk di samping Yura. Tak lama kemudian, Yura pun memegang tubuhnya yang kedinginan.
"Kau tidak dijemput Jay Oppa?" tanya Daniel.
"Jay Oppa sibuk. Jadi mau tidak mau naik bus. Tapi eh tidak taunya langitnya nangis." ucap Yura.
"Hm begitu." ucap Daniel.
Lalu mereka pun diam tanpa obrolan dan menatap hujan yang deras.
Tiba-tiba, Daniel pun melepaskan jaketnya dan ingin memberikan ke Yura, karena Yura kedinginan.
"Nih, pakai." ucap Daniel sambil memberikan jaket ke Yura.
"Eoh? tidak usah niel, kau pakai saja." ucap Yura.
"Pakailah, kau terlihat kedinginan itu." ucap Daniel. "Jinjja?" tanya Yura.
"Ya tidak mau tidak usah." ucap Daniel hendak mengambil jaketnya kembali.
"Mau dong." ucap Yura sambil mengambil jaket Daniel.
"Terima kasih niel" ucap Yura."Hm" ucap Daniel. Tiba-tiba handphone Yura berdering.
𝒥𝒶𝓎 𝒪𝓅𝓅𝒶 🦅 calling....
"Halo cil" ucap Jay Oppa.
"Kenapa Oppa?" tanya Yura.
"Kamu masih di halte?" tanya Jay Oppa.
"Iya nih Oppa, disini hujannya deras sekali." ucap Yura.
"Yah gimana ya, Oppa masih sibuk nih. Appa, eomma, eonni juga sibuk. Kamu tunggu saja ya disana sampai hujan reda." ucap Jay Oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑯𝒐𝒍𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑴𝒆
Fanfiction𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶? 𝘈𝘱𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘵𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢? 𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘤...