E m p a t

963 177 8
                                    

Abian masih berada ditempatnya berdiri ketika lelaki yang baru ia kenal karena ketidaksengajaan nya itu memanggil nya juga.

"Mas... Ngapain disini?" tanya Abian.

Pertanyaan aneh dan sebenarnya tak perlu di jawab, begitulah pikiran Galaksi atas pertanyaan yang di lontarkan Abian.

"Istirahat aja." jawab Galaksi, cuek sekali.

"Oh, hmm okedeh."

tanggapan Abian yang terkesan tidak jelas membuat lelaki mungil itu malu Sendiri dan memilih langsung masuk kedalam minimarket meninggalkan tatapan aneh dari Galaksi

"Aneh." gumam Galaksi lalu kembali meneguk cola nya.

Selang 15 menit Galaksi masih duduk santai di depan minimarket itu, sampai pada akhirnya telepon nya berdering membuat Galaksi mau tak mau mengangkat nya.

"Halo pa."

"Dimana boy?"

"Minimarket, kenapa?"

"No serious problem, cuma ada something aja si sama sekertaris kamu."

"Galaksi nanti kesana, sebentar lagi, okay?"

"Okay, bye."

Sambungan telepon dimatikan oleh papanya, Galaksi kembali menyadarkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki, mengusak rambutnya hingga berantakan.

"Ada apa mas?"

Galaksi menatap Abian yang baru saja keluar dari minimarket itu, ia menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa." balas nya acuh.

"Saya kira mas frustasi." tebak Abian.

"Karena apa saya harus frustasi?"

Abian mengidikan bahunya, "Cewek?"

"Saya gak pacaran sama cewek." ujar Galaksi ketus, lupa satu hal.

"Eh?"

Galaksi berdiri cepat, mendekati Abian dengan kepala yang menggeleng kuat.

"Maksud saya, saya gak pacaran aja." ujar Galaksi memperbaiki ucapan nya.

Abian terkekeh, "Kaget saya mas, saya kira mas nya... "

"Kamu kira saya apa?"

"Bukan apa-apa deh."

Galaksi menelan ludah nya cepat, lalu kembali sedikit mendekati Abian.

"Pandangan kamu kalo sama gay bagaimana Bian?" tanya Galaksi.

Dengan perbedaan tinggi badan yang kentara tentu membuat Abian harus mendongak ke atas untuk menatap Galaksi yang mengajukan pertanyaan tiba-tiba.

"Kok nanya begitu?" Abian balik bertanya.

"Ya jawab aja." desak Galaksi.

"Ya, biarin aja si. Lagian nama nya orientasi seksual orang mana bisa kita ngatur, ya udah." ujar Abian.

Galaksi mengangguk-angguk paham, kemudian memilih kembali menjauhi Abian dan berjalan ke arah mobil nya yang terparkir.

"Loh, saya kira mau bahas apa." gumam Abian setelah Galaksi pergi begitu saja setelah mendapat jawaban darinya.

-----
F A I T H
-----


"Bagimana nak? Ada pak ustad nya?" tanya bunda ketika melihat putra nya memasuki rumah sederhana mereka.

"Pak ustad nya pergi ke pesantren, jadinya ya Abian cuma ke minimarket aja." tutur Bian.

"Beli apa sih?"

𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐢𝐠𝐡𝐛𝐨𝐮𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝 [CHANBAEK END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang