Suara lenguhan terdengar dari balik kamar itu, rupanya itu adalah suara pria mungil yang baru saja terjaga dari tidurnya, ia mengusap matanya.
Pandangannya memandang sekeliling ruangan yang tengah ia tempati itu, lalu akhirnya terjatuh pada pria besar yang masih tertidur lelap disebelah nya dengan tenang.
Tangan mungilnya terulur mengelus rahang tegas pria nya, "Galaksi."
Suara lembut yang menyapa pendengaran nya itu membuat Galaksi yang tengah terlelap itu membuka matanya, memperhatikan Abian.
"Tidur lagi Bi." ujar Galaksi parau.
Abian terkekeh geli, "Gak mau bangun mas? Ini hari senin loh."
"Kalau senin kenapa emang nya? Udah sini tidur lagi, mas peluk deh."
"Mas gak lupa kan kalau nanti jam 9 ada jadwal ketemu client dari perusahaan propertinya cakrawala." kata Abian sembari menuruni tempat tidur.
"Gak bisa dibatalin aja atau diundur deh setidaknya," keluh Galaksi.
"Emang ada apa kok minta diundur?" tanya Abian heran.
Senyum Galaksi mengembang, memperlihatkan dimple nya yang nampak indah, "Mau berduaan sama Bian lah."
"Gak mau ih, orang Bian aja mau kerja."
"Kan mas direkturnya, jadi kamu santai aja."
"Menyalahgunakan kekuasaan, udah ah Abian mau mandi terus siap-siap." ujar pria mungil itu.
"Eh Bi, mas baru inget. Bunda tadi malam nelfon mas, terus ya mas bilang kalau tiba-tiba ada kerjaan yang harus diurus jadi lembur di apartement mas. Gitu." tutur Galaksi.
Abian yang tadinya berniat mandi, tiba-tiba langsung berlari hingga ia kini berada tepat disamping tubuh Galaksi.
"Bisa-bisanya Abian lupa ngabarin bunda, ya ampun mas." ucap Abian menyesal.
Galaksi menggeleng maklum, lalu diarahkan tangan miliknya untuk memeluk pinggang ramping Abian, bergelayut manja disana.
"Untung ada mas, jadi selamat deh kamu Bi." ujarnya.
Abian tersenyum sambil mengelus rambut hitam legam milik Galaksi dengan lembut, "Iya deh mas, makasih ya."
"Sama-sama... Bi, nanti mas berencana membicarkan soal kamu dan mas sama mama dan papa nya mas, gak papa kan?" tanya Galaksi.
"Abian juga nanti berusaha kasih paham sama bunda kalau Abian gak bisa menerima perjodohan nya sama Sakura." jawab Abian.
Lalu, keduanya kembali sibuk dengan posisi yang lebih nyaman dari sekedar berpelukan semata.
—
Selesai mengantar Abian pulang ke rumahnya, pria dengan tinggi diatas rata-rata itu kembali ke rumah pusatnya dimana ada mama, papa, dan adik nya.
"Galaksi pulang." ucapnya ketika memasuki rumahnya.
Berkeliling ke arah dapur demi mencari mama nya, tapi ternyata memang sang mama sedang tak di rumah, Galaksi menghela nafasnya lelah.
"Loh bang, kok udah pulang?"
Galaksi berbalik ketika mendengar suara berat dari ayah nya, ia berjalan mendekat pada ayah nya, barulah setelah itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan pria paruh baya itu.
"Cuma ketemu client bentar tadi, terus pulang." jawab Galaksi sembari duduk di meja makan dan diikuti Surya, ayahnya.
"Tadi malam tumben banget gak pulang, kemana dulu bang? Main tempatnya Abi dulu apa gimana tu?" tanya Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐢𝐠𝐡𝐛𝐨𝐮𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝 [CHANBAEK END] ✅
Fanfikce-̲ Isi nya cuma perjuangan yang enggak ada hentinya. ----- BXB ⚠️ LOKAL ⚠️