Season 2 : 13

567 111 136
                                    

Supermarket ramai, jalanan padat, toko kue di seberang jalan sana lenggang dengan beberapa pengunjung saja.

Satu-satunya yang kosong cuma hati Abian, selebihnya sangat sibuk. Terutama, pikiran Abian yang kalut dan berisik sekali, gelisah tanpa celah, pasrah kalau nanti Galaksi kembali dengan kabar terburuknya.

Pria manis itu pandangi sekeliling sambil menenggak minuman dingin yang ia beli dari supermarket, kemudian kembali menghisap nikotin penuh candu itu ke bilah bibirnya.

"Dunia, memang bajingan. Enggak akan pernah ada tempat untuk manusia hina dan nggak sempurna macam saya. Ya Tuhan... Saya ikhlaskan banyak hal, kenapa masih saja beri saya duka sedalam ini." Ucapnya sendiri.

Hari ini, Abian sedih sekali. Mau menyerah, tapi kasihan pada Galaksi yang sudah memberinya segala macam hal di hidupnya untuk dirinya yang nggak seberapa ini.

Dalam hisapan rokoknya, Abian rapalkan satu doa yang turut ia aamiin kan. 

Galaksi, tolong kuatkan hati pria itu.

Diantara keramaian kota, di seberang sana; Toko kue classy. Mata doe Abian menangkap sebuah pertunjukan yang menjadi pertanyaan di pikirannya.

Istrinya; Sakura, masuk ke dalam toko kue bersama dengan seorang pria yang Abian nggak kenali, sambil tertawa senang juga tangan keduanya yang saling bertaut.

Sakura, sedang apa sekarang?

"Mungkin temen nya." Abian bergumam sendiri, menyakinkan hati kalau enggak mungkin sakura begitu.

Walau dirinya melenceng jauh bermain dibelakang sakura bersama Galaksi, tapi ia yakin betul kalau sakura adalah salah satu gadis baik.

Tapi sekali lagi, ia ingat betul. Dulu saat Abian kuliah dan berjalan bersama temannya, nggak pernah ada acara untuk saling menautkan jari-jari mereka, enggak pernah ia memberi afeksi kepada teman-teman nya dan sebaliknya juga begitu.

Pikiran Abian makin kacau, perihal Galaksi yang tengah berbicara demi kelancaran hubungan keduanya, tentang bunda yang hatinya hancur berantakan, tentang ayah yang memilih wanita lain waktu itu, dirinya dan kisahnya yang menyedihkan, dan sekarang ditambah oleh Sakura yang tengah duduk berhadapan dengan mata yang memandang dengan hangat, memberi tau jika dua manusia itu sedang jatuh cinta.

Semesta sudah sebegini jahatnya, tapi Abian tetap saja nggak bisa terlalu marah, hidupnya enggak pernah dikasih jalan mudah.


Sedari dulu, bunda selalu taat pada segala macam aturan dan segala macam tata cara yang ada di masyarakat tanpa terkecuali.

Abian, jelas anak itu tumbuh dengan cukup baik, biarpun pernah ditinggalkan ayahnya karena sebuah pengkhianatan, Abian bukanlah sosok putra yang berpikir akan menyimpang dari apa yang masyarakat tuliskan sejak lama.

"Kalian berdua apa enggak ingin menyerah saja?" Pertama kali bunda ajukan pertanyaan, sudah hancur lebur saja rasanya hati Galaksi.

Pria tinggi itu cuma memandang dengan pikiran yang diam-diam bercabang, sudah sejauh ini, sudah sesulit ini, sudah terlalu banyak hal yang terlampau mustahil mereka lewati, masa mereka harus menyerah lagi?

"Bu.." suara lirik kepunyaan Galaksi terdengar.

Bunda pandangi wajah pria di depannya ini, tatapan matanya mengemis, meminta jangan ada sebuah kata penolakan kembali terlontar setelah sekian lama.

"Saya malu, takut kalau nanti Abian dihina dan berakhir saya yang mesti disalahkan atas segala hal, saya malu kalau nanti hidup putra saya akan lebih sulit dari kisah saya." Tutur bunda.

𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐢𝐠𝐡𝐛𝐨𝐮𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝 [CHANBAEK END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang