Season 2 : 10

648 116 72
                                    

Galaksi enggak paham sama konsep dunia ini, dia kan cuma mencintai bukannya membunuh manusia, kenapa mesti dihakimi sebegini nya.

Galaksi enggak ingin paham soal bagaimana bisa dirinya mencintai sosok Abian, intinya yang ia tau— dirinya cinta Abian tanpa syarat.

Banyak orang yang dekat dengannya tapi memilih nggak mau tau perihal hubungan nya yang terlampau rumit ini, mereka merasa malu atau pada dasarnya mereka memang sengaja menutup telinga dan mata atas kisah hidup nya.

Bagi mereka, melawan norma artinya bunuh diri. Padahal, kenyataan nya dirinya dan Abian enggak mati sampai sekarang kan? Bukan kah itu sudah cukup jadi bukti.

Salah satu dari banyak nya orang dekat itu adalah bunda nya Abian, wanita berparas cantik dengan tutur kata kelewat baik itu juga enggak menyukai aksi dirinya dan Abian sejak awal.

Dan ketika matahari saja masih enggan menampakan dirinya, tapi Galaksi kini sudah berada di kursi kayu depan rumah Abian; hanya Galaksi bersama bunda, berdua.

Bunda beneran cuma bisu, sepatah katapun belum ia lontarkan, padahal Galaksi kira ia akan dimaki habis-habisan— atau mungkin belum saja.

"Waktu saya kembali ke Indonesia, saya putuskan nggak ingin minta Abian bersama saya lagi." Kata Galaksi, memberanikan diri.

Bunda menoleh ke arahnya, lantas mengulas senyum yang benar-benar tipis sekali, setelahnya membalas ucapan Galaksi.

"Lantas sekarang apa?" Tanya bunda.

"Sekarang dan dulu itu beda bu, rasanya sekarang saya sudah berani angkat beban ibu, keluarga saya juga Abian."

Suara kekehan bunda yang nggak pernah sekalipun Galaksi dengar akhirnya hari ini ia bisa dengar, walau dengan pencahayaan remang-remang, Galaksi bisa tebak wajah bunda Abian yang mengejek nya. Pasti.

"Saya juga bisa tanggung jawab sama diri saya sendiri, kamu gak perlu ikut campur." Ujar bunda sarkas.

Biar begitu, Galaksi tetap menunduk sambil mengulas senyum tampannya.

"Maaf, saya suka enggak tau diri." Kata Galaksi.

"Dari dulu, saya sudah ajarkan Abian tentang norma di masyarakat, ilmu nya nya Abian nggak kurang. Saya enggak tau kenapa Abian bisa mencintai orang seperti kamu."

Galaksi menatap bunda sangsi, "Memang dimata ibu, saya ini orang seperti apa?" Tanya nya.

Sampai sekitar setengah jam bunda cuma diam saja, Galaksi jadi meniru aksi diam bunda nya Abian itu, dirinya jadi merasa rendah sekali. Kira-kira seperti apa dirinya di mata bunda ya?

"Bagaimanapun akhirnya, saya cuma mau senyum bahagia diwajah putra saya." Ucap bunda tiba-tiba sambil membawa tubuhnya berdiri.

Galaksi segera berdiri mengikuti bunda, ketika bunda mulai berjalan menjauhi dirinya, Galaksi cuma bisa diam di tempat. Ia pandangi rumah sederhana itu, bunda sudah masuk ke dalam tanpa mengajak Galaksi.

Nggak papa, untuk kali ini Galaksi memang belum pantas untuk di bawa masuk ke rumah Abian. Lain kali, semoga.


Matanya masih ingin menutup erat, menyelami lautan mimpi yang lumayan indah dibanding hidup nya yang asli. Sayangnya keinginan itu harus Galaksi patahkan sebab kewajiban nya menunggu. Padahal ia baru tidur sekitar lima belas menit. Perjalanan dari rumah Abian ke rumah nya lumayan juga.

Pria tampan itu datang ke perusahaan nya sedikit terlambat, ketika sampai dirinya langsung disambut oleh Gina; sekertaris bos [ CEO ] dari perusahaan NCA.

𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐢𝐠𝐡𝐛𝐨𝐮𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝 [CHANBAEK END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang