Deru nafas Abian juga Galaksi makin tidak terkendali lagi. Akal sehat keduanya sudah hilang begitu saja, digantikan dengan nafsu yang menguar terlampau tinggi.
Bibir keduanya kembali menyatu, memberikan lumatan lembut di setiap kecapan lidah mereka. Tangan galaksi meremas dada Abian sensual, mencubit pelan nipple si mungil.
"Enghh.."
Ciuman mereka terputus saat Abian menepuk dada Galaksi kuat, Galaksi melanjutkan aksinya dengan menciumi rahang Abian, lalu turun ke leher untuk memberikan beberapa bercak merah disana sebagai tanda kepemilikan.
Dibawah sana tangan mungil Abian bergerak dengan cepat memijati penis Galaksi, kepala pria dominan itu mendongak ke atas, merasakan hal yang sudah lama nggak pernah ia rasakan lagi.
Abian, dia nikmat.
Dengan gerakan tergesa, Galaksi segera memberi pijatan pelan pada penis nya sendiri sebelum akhirnya perlahan Galaksi buka paha Abian agar lebih lebar lagi. Abian sudah menatap sayu. Pasrah, lelah.
"Saya nggak ingin menyakiti kamu, jadi kalau terasa terlalu kasar, tolong bilang berhenti ya, sayang." Kata Galaksi pelan.
Abian mengangguk saja sebagai jawabannya, tubuhnya sudah gak sabar menerima sentuhan dan di masuki oleh Galaksi.
Pelan-pelan Galaksi arahkan kepala penisnya pada lubang anal Abian yang sudah basah. Galaksi dorong penis nya agar masuk lebih dalam lagi, tapi belum sampai setengah, suara Abian sudah mengudara.
"S-sakithh hiks... Pelan-pelan Galaksi, ini sakit.." keluhnya.
Pria dominan itu terdiam sesaat, jadi merasa bersalah dan gak tega untuk melanjutkan kegiatannya, tapi ini udah terlanjur sejauh ini, mereka sudah sama-sama naked.
Gerakan inisiatif yang muncul di otaknya membuat Galaksi bergerak untuk mengecup kening si mungil, lalu turun untuk melumat bibir plum Abian.
"Honey, i can't stop, please hold on, i promise i won't be rude, okay?" Kata Galaksi dengan suara seraknya.
Abian mengangguk paham, ikut membuka mulutnya untuk membalas ucapan pria nya.
"Tapi, tiga tahun lalu gak sesakit ini." Ujarnya.
Galaksi mengekeh saja, ia balas ucapan Abian itu dengan kecupan juga sebuah dorongan penisnya yang berusaha masuk lebih dalam ke lubang anal Abian.
Keringat bercucuran seperti air, nafas galaksi terengah, terlampau lelah. Galaksi jadi kesal, akhirnya pria itu hentakan dengan sedikit keras penisnya agar masuk sepenuhnya pada lubang Abian.
"Ahhh!" Abian melenguh kuat, meremas seprei sampai kusut.
Galaksi kembali mengecup kening Abian lembut, tangannya mengusap air mata yang sudah turun daritadi di pipi mochi Abian.
Abian, maaf ya.
Setelah hampir satu menit menunggu menyesuaikan penisnya di lubang anal Abian, galaksi mulai menghentakkan penisnya, tubuh Abian terguncang. Pria besar itu bergerak semakin cepat, temponya jadi gak beraturan sama sekali, Abian mendesah terus menerus setiap hentakan yang ia terima dari Galaksi.
"Eungh! Shit, your hole is so tight." Racau Galaksi.
Bunyi kulit dua manusia yang saling bertabrakan itu terdengar sangat nyaring, menggema di ruangan itu, mengisi kekosongan nya.
"Hghh! Do it faster." Pinta Abian, tubuhnya mulai merasakan gejolak ingin segera keluar lebih dulu.
Galaksi semakin gila memacu penisnya saat ia tau kalau sudah menemukan prostat pria mungil dibawahnya ini, Galaksi hentakan kuat dan cepat, Abian mendesah, suaranya indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐢𝐠𝐡𝐛𝐨𝐮𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝 [CHANBAEK END] ✅
Fanfiction-̲ Isi nya cuma perjuangan yang enggak ada hentinya. ----- BXB ⚠️ LOKAL ⚠️
![𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐢𝐠𝐡𝐛𝐨𝐮𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝 [CHANBAEK END] ✅](https://img.wattpad.com/cover/249478225-64-k115130.jpg)