'Nanti jangan lupa ya.. Aku jemput jam 2...' isi pesan Rama yang ditujukan ke Nila.
Pukul 1, siang hari, Nila mulai mandi dan berdandan. Dia tak mau si tunangan menunggu nya terlalu lama.
"Nila, Bunda sama ayah keluar dulu ya. Mau cari kemeja buat ayah... " Agni berpamitan dengan berteriak didepan pintu kamar anaknya.
Nila membuka pintu.
"Iya Bun... Nanti Nila sama Rama ke rumah tantenya."
"Pulangnya jangan malam-malam.... "
"Siap Bunda.... "
Nila kembali melanjutkan merias dirinya sendiri.
Belum pukul 2, Nila sudah siap menunggu Rama.
Dia duduk di sofa keluarga sambil melihat TV, sesekali dia melihat ponselnya.Sudah lewat 30 menit, namun Rama belum muncul.
Tidak seperti biasanya yang selalu datang tepat waktu, kalopun terlambat tak lebih dari 10 menit.'Kok belum datang? Klo telatnya lama atau nggak jadi, kasih kabar donk..' batin Nila sambil membaca lagi isi pesan Rama.
'Jadi ke rumah sodara kan?' Nila mengirimkan pesan.
Nila sudah jengkel dan nggak mood.
Rama datang hampir pukul 15.30.
"Uda lama ya nunggunya? Soalnya tadi reuni. Ketemu teman jadi ngobrol nya lupa waktu... " Ucap Rama tanpa merasa bersalah.
"Reuni apa? Kok kamu nggak bilang kalo ada reuni?" Tanya Nila sinis.
"Reuni SMP. Emang semua kegiatan aku harus laporan ke kamu? Kita uda dewasa, bukan remaja alay yang tanya makan, mandi, ngapain dan lainnya...."
Ucapan panjang lebar Rama membuat Nila makin jengkel.
"Terserah kamu" Jawab Nila pendek. Nila tidak mengharuskan Rama selalu laporan tentang aktivitasnya.
Maksud Nila yang sewajarnya saja, kebetulan di hari yang sama, mereka ada acara, setidaknya Nila bisa mengingatkan."Tadi itu.... " Rama masih menceritakan tentang reuni nya. Tapi Nila tak mendengarkan sama sekali.
Nila masih jengkel, tak ada satu kata maaf yang keluar dari mulut Rama.Dan Rama menyebutkan nama-nama yang tak dikenal Nila. Sungguh topik pembicaraan yang sangat memuakkan bagi gadis itu.
"Kamu kok diam aja sich?" Tanya Rama yang baru sadar pembicaraan ini hanya sepihak atau searah saja.
"Mau nanggepin apa?"
"Ya kamu ngomong apa kek.... "
"Lagi males"
"Marah?"
Nila tak menjawab.
'Nggak perlu dijawab kali! Emang nggak ngerasa?' batin Nila.
"Kamu marah nya kenapa?
Marah soalnya aku nggak kasih tau ada acara reuni?
Atau marah dateng telat?""Tau lah Ram!"
"Marah aja terus!"
"Kamu ngerasa bersalah nggak sich?" Tanya Nila kesal.
"Ya uda.. Aku minta maaf... " Nadanya terdengar terpaksa
"Kalo nggak ikhlas, nggak usah minta maaf..." Jawab Nila.
"Ribet ya jadi cewek... Uda minta maaf masih aja salah.... Sebenarnya yang buat kamu marah apa sich?!" Nada Rama mulai meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END)
General FictionLangsung baca aja ya... Mungkin mengandung cerita dewasa