"Lho! Katanya masak telor sama sosis?" Tanya Vasco saat di meja makan tidak ada hidangan apapun, hanya nasi.
"Ini ada daun kates (pepaya) sama bandeng presto. Pas banget kan?! Pak Mat baru kirim." Ucap Nila yang berjalan menuju meja makan.
"Daun kates?! Nggak mau ah! Mas makan bandeng aja... "
"Kenapa?!"
"Pahit Nila... "
"Lebih pahit cobaan hidup kali mas... " Bantah Nila.
"Emang pernah ngerasain pahit nya cobaan hidup?"
"Di PHP Vasco Darmawan...." Kata Nila santai dan menyendok sayur daun pepaya di piring suaminya.
"Nila... Mas nggak mau... " Rengek Vasco saat piringnya sudah ada sayur daun pepaya.
"Coba dulu! ini ada campuran ikan asinnya...."
"Tetep pahit!" Kata Vasco dengan wajah masam dan sedikit meringis.
"Campur bandeng nya enak lho mas..." Nila terus merayu suaminya
"Nggak mau ah! Mas mau goreng telur aja!
Nggak makan bandeng, nggak papa kok!""Duduk!" Pinta Nila tegas dan mencekal pergelangan suaminya saat Vasco hendak berdiri.
"Ck!" Vasco berdecak dan kembali duduk pasrah.
"Nich! Minum kalo pahit... " Nila menyodorkan segelas air putih.
"Tetep egois ya anak tunggal satu ini?!"
"Buka mulutnya! Nila suapin!" Nila memerintah suaminya.
Sendok yang berisi nasi serta sayur sudah di depan mulut Vasco.Dengan melepas nafas gusar, mau tak mau Vasco pun membuka mulutnya dan melahap suapan istrinya.
"Pahit?! Nggak kan?!" Tanya Nila dengan mencibir.
"Belum terasa aja pahit nya... " Jawab Vasco dengan mengunyah. Lidahnya mencerna rasa perlahan, dan ternyata tidak pahit.
Nila hanya membalas dengan mencebikkan bibir nya."Nila boleh berangkat ke salon sama Nesa?" Wanita ini minta ijin suaminya.
"Sama mas aja... Ntar pulangnya baru sama Nesa... "
Sambil berbincang Nila terus menyuapi suaminya.
"Enak ya kalo di suapin?
Terus itu tangannya buat apa?" Nila menyindir suaminya yang terus membuka mulut menerima suapan.
Tangan suaminya sibuk dengan ponsel."WA Nesa, liat harga onderdil, liat tagihan... Makasih ya..uda manjain mas.... "
"Pret! Tadi nggak mau! Sekarang uda hampir abis 2 piring... "
"Soalnya rasanya beda.... Rasa kasih sayang dari suapan istri... " Kata Vasco dan tersenyum melihat istrinya yang mencebikkan bibir.
Setelah sarapan mereka melanjutkan kegiatan rutin hari Sabtu. Salon dan bengkel.
"Nanti Nila pulangnya sama Nesa kan?" Nila memastikan lagi.
"Iya, Kalo uda di rumah, kabari mas!" Pinta suaminya.
Setelah mencium punggung tangan suaminya, Nila turun dari mobil.
"Kenapa sich nggak mau bareng aku? Padahal dulu bareng terus..." Tanya Nesa begitu melihat kakak ipar nya masuk salon.
"Kamu tanya aja sama kakakmu...kan dia yang WA kamu..." Jawab Nila santai.
"Ya mana berani.... "
"Makanya, nggak usah tanya macam-macam sama kakak ipar... "
"Dasar senioritas!"
Nila tertawa mendengar ledekan adik iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END)
General FictionLangsung baca aja ya... Mungkin mengandung cerita dewasa