Bab 3

16K 697 62
                                    

Sekian lama Vasco tak bertemu dengan Nila, dia tenggelam dengan kesibukannya menjadi dosen baru dan bisnis bengkel mobilnya.
Dan alasan utama nya adalah berusaha melupakan sosok Nila.

Beberapa kali Nila ke rumah, dia sengaja tak keluar kamar atau mendadak langsung pergi tanpa pamit, menghindari untuk tidak berkomunikasi dengan Nila.

Tapi hari ini, Vasco tak bisa sembunyi dan mengelak.

"Vas! Kamu jemput Nila! Bunda keluar kota sama ayah Bagas....ibu mau ke rumah eyang Bunda....." Isti memberi perintah kepada anaknya.

Setiap Agni dan Bagas keluar kota, Nila diminta orang tuanya untuk menginap di rumah Aji.
Demi keamanan, menurut mereka.

Vasco mematuhi perintah ibunya, dia mengendarai motor ke rumah Nila.
'Kok aku gugup gini sich?!' batin Vasco saat mengendarai motor menuju rumah Nila. Rasa dihatinya tetap sama.

Tiba dirumah Nila, Vasco disambut pak Mat, driver Nila.
"Nila kemana Pak?" Tanya Vasco dengan sopan.

"Diruang tengah mas... Kayaknya ngerjain skripsi...masuk aja mas!"

"Iya Pak, makasih.... "

'Skripsi apa? Bulan depan kan wisuda?' Vasco bertanya dalam hati sambil berjalan.

Mendekati ruangan dimana Nila berada, Vasco semakin gugup dan jantungnya berdetak makin kencang.

Pemuda itu mengucapkan salam, tapi Nila tak membalas, rasanya gadis ini sangat serius dengan dunianya.

"Kamu liat apa Nil?!" Vasco yang berdiri dibelakang sofa mengejutkan Nila yang sedang duduk memangku laptop dan membuka web video porno.

"Kak Vasco ngagetin!" Pekik Nila yang terkejut, kali ini dia memanggil kakak.
Dia memiringkan laptopnya agar Vasco tak bisa melihat.

"Kamu liat apa hah? Bokep?!" Tanya Vasco ketika melihat sekilas layar laptop.

"Bukan urusan kakak!"

"Buruan tutup! Ayo pulang!" Vasco memakai kata pulang seperti mengajak adiknya.

"Tinggal dikit lagi mas..... " Nila kembali memanggil mas.

"Kamu ini cewek, ngapain kamu liat-liat video kayak gitu?!" Vasco sedikit memarahi Nila.
Tapi dasar Nila, anak tunggal, jelas dia tak mau kalah dan disalahkan.

"Di situ nggak ada larangan cewek ngeliat...." Kata Nila dengan bibirnya yang manyun.

"Ngapain kamu liat begituan?" Ulang Vasco.

"Mas sendiri tempo hari ngeliat bokep juga....kenapa? " Nila berbalik tanya.

Vasco mati kutu saat dengar ucapan Nila.

"Aku bilangin sama Bunda.... " Ancam si perjaka.

"Aku bilangin sama Ibu... " Nila menatap seolah menantang Vasco.

"Ck! Kamu itu.... Ayo pulang!"

Akhirnya mau tak mau Nila menutup lappy nya dan menuruti kata Vasco.
Selama perjalanan singkat kembali ke rumah, jantung Vasco tidak tenang.
Ini karena ada Nila yang ada dibelakangnya.

Sedangkan si Nila cemberut, karena tujuannya digagalkan oleh Vasco.

Beberapa menit berikutnya Nila dan Vasco tiba di rumah Isti.
Di situ ada sepupu Vasco yang sedang berkumpul.

"Lama amat!" Kata Dimas melihat Vasco dan Nila menuju ruang keluarga.
Nila yang berwajah cemberut duduk di sebelah Valdi.

"Ngapain di tekuk gitu wajahnya?" Tanya Nesa yang duduk di bawah, lesehan.

#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang