Bab 28

10.9K 645 75
                                    

Setelah menginap semalam di rumah sakit, Nila diperbolehkan pulang.
Nesa dan Al telah mengunjungi Nila untuk meminta maaf tentang peristiwa di minimarket.

"Mas... Nila nggak mau pake itu.." Kata Nila saat Vasco mendorong kursi roda memasuki kamar RS dimana ia dirawat.

"Sayang, ini demi kebaikan kalian ... " Balas suaminya dengan sabar dan hangat.

"Nila nggak papa...
Nila jalan ke mall aja kuat kok.... " Ucap Nila lagi yang sudah duduk di tepi ranjang.

"O... Pengen ke mall? Iya, ntar kita ke mall kalo adek nya uda agak kuat ya.... " Sahut Vasco sambil memasukkan perlengkapan pribadi istrinya.

"Bundaaaaaa..... " Rengek manja Nila sambil melihat Agni seolah minta pertolongan.

"Bunda tadi dengar sendiri kan jawaban Dokter?!" Kata Vasco cepat sebelum mertua nya luluh dengan rengekan anaknya.

"Tadi mas tanya, pulang nanti Nila ke bawah lebih baik jalan atau pake kursi roda?
Jawabnya dokter, kursi roda..."lanjut Vasco.

Nila melihat Bunda, tapi ternyata Bunda tak berpihak pada dirinya. Bunda mengangkat bahu, dan membuka tangan seolah berkata 'sori, bunda nggak bisa bantu'.

"Kenapa pilihan nya jalan dan kursi roda? Coba seandainya jalan dan tempat tidur dorong, pasti dokter bilang tempat tidur dorong.... " Nila tak mau kalah.

"Nila pengen ke bawah pake ranjang beroda? Ntar mas bilang ke perawat nya ya?pasti boleh kok ...demi ibu hamil.. " Vasco menggoda istrinya.

Agni menahan tawa keusilan menantunya, sedangkan dia melihat wajah anaknya yang mulai kesal.

"Terserah lah mas!"balas Nila sebal.

"Jadi maunya Nila gimana?" Tanya Vasco dengan sabar.

"Ayo pulang!' ajak Nila dengan melewati kursi roda tak menjawab pertanyaan Vasco.

"Nila! Duduk!" Perintah suaminya tegas.

"Malu....." Kata Nila dengan terpaksa membalikkan badan dan akhirnya duduk pasrah di kursi roda.

"Malu ama siapa? Emang ada yang kenal? Besok kita juga nggak bakal ketemu lagi sama mereka... Cuek aja!" Oceh Vasco lagi sambil merapikan ranjang bekas istrinya.

"Sini Vas! Bunda bawa tas nya..." Suara Agni menghentikan perdebatan mereka.

Nila hanya diam tak membalas ceramah suaminya.
Akhirnya mereka keluar dari kamar.

"Enak kan?!" Tanya Vasco dengan nada meledek saat mendorong kursi roda melewati lorong rumah sakit.

"Ini Nila hamil! Bukan sakit! Kayak orang nggak punya tenaga!" Balas Nila dengan sebal.

"Mas cuma mau melindungi kalian sayang... " Jawab Vasco dan mencium puncak kepala istrinya. Dia tak peduli beberapa orang melirik nya.

"Mas! Kok cium-cium sich?!" Ucap Nila dengan wajah merona malu.

Agni yang berjalan di samping mereka hanya menggelengkan kepala melihat aksi nekat menantunya.

"Kenapa?! Yang mas cium kan istri sendiri, bukan istri orang lain.... " Kata Vasco enteng.

"Ada aja jawabannya!"

Vasco tak membalas dengan kata, dia membalas dengan dua kali ciuman lagi di kepala istrinya.

Nila menahan senyum dan memejamkan mata. Lalu dia mencubit punggung tangan Vasco yang memegang dorongan kursi roda.

"Seneng uda cubit mas?!" Kata Vasco.

#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang