"Mbak Gendis sama mas Jalu duduk sini ya....
Kalo adik Galih bergerak,bangunkan ayah ... " Kata Nila sambil meletakkan anak terakhir mereka yang baru berusia 5-6 bulan didekat suaminya.Jalu Laksono Prabu dan Galih Laksono Putra, anak kedua dan ketiga dari Vasco.
Lengan Vasco menjadi bantal untuk anaknya yang bernama Galih.
Gendis serta Jalu naik ke atas ranjang dan melihat TV yang menayangkan acara anak-anak.Galih, bayi kecil ini langsung memiringkan tubuhnya menghadap ayah nya. Lalu memberikan pukulan-pukulan kecil di wajah Vasco.
"Bunda, adek Galih pukul ayah... " Ucapan Gendis menghentikan langkah Nila yang akan memasuki kamar mandi.
"Nggak papa, biar ayah bangun. Tapi Gendis sama Jalu tetep jaga lho ya.... " Pesan Nila lagi.
"Niiiilllll.... " Panggil Vasco dengan suara parau. Pria ini merasa terganggu.
"Kenapa?" Tanya Nila.
"Galih kok taruh sini?" Tanya Vasco dengan matanya terpejam.
"Aku mau mandi! Mas jagain anak-anak!"
"Aku masih ngantuk... Baru tidur jam 3..." Keluh Vasco.
"Yang suruh liat bola sampe pagi siapa?! Kecuali kalo mas lembur. Aku bisa tolerir!" Kata Nila. Dan setelahnya dia masuk ke kamar mandi.
Vasco memeluk Galih dan matanya tetap terpejam.
Dia tak mempedulikan celotehan anak-anaknya.Beberapa menit setelah nya, Nila keluar dari kamar mandi.
"Kalian ini beneran anak ayah ya?! Kompak banget anteng nya.... " Kata Nila sambil tersenyum melihat ketiga anaknya seperti menjaga bapaknya yang sedang tidur.
"Gendis sama Jalu sarapan dulu ya... Abis sarapan kita ke rumah tante Nesa."
Dengan patuh 2 anaknya berlari keluar kamar.
"Ayoooo... Galih juga sarapan ya... " Kata Nila menggeser anaknya.
"Galih!" Panggil Vasco dengan terkejut saat dia tak merasakan Galih tak ada didekatnya.
"Aduh... Nila bikin kaget aja... " Lanjut Vasco.
"Uda... Mas tidur aja... Kita nggak bakal ganggu kok... " Balas Nila memberikan ASI dengan berbaring. Tanpa komando, bayi ini melahap sumber kehidupannya.
"Kalian mau kemana?" Tanya Vasco dengan mengerjapkan matanya. Kesadarannya belum penuh.
"Mau jalan-jalan... Sekalian cari ayah baru... "
"Ck! Kamu kalo ngomong jangan sembarangan." Vasco mendekati tubuh istrinya. Lalu memeluknya.
Galih yang berada di tengah-tengah mereka menggumam dengan sumpalan dimulutnya.
"Mas! Dia kesempitan... " Nila membela anaknya.
Vasco semakin memeluk istrinya dan mencium pipi anaknya. Sesekali Vasco menciumi dada istrinya.
Suara bayi ini makin mengeras, tapi mulutnya tak lepas dari dada Nila.
"Bapak sama anak nggak ada yang mau ngalah.... " Nila mencium kening suaminya.
"Kangen Nil!" Vasco memberi kecupan yang cukup kuat di payudara istrinya yang lain.
"Nggak boleh. Masih keluar ASI nya.. "
"Galih, kamu ASI nya sampe 9 bulan aja ya? Kalian selalu bikin ayah iri lho.... "
"Uda.... Mas ikut atau nggak? Nila mau kerumah Nesa. Terus ke mall... "
KAMU SEDANG MEMBACA
#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END)
Ficção GeralLangsung baca aja ya... Mungkin mengandung cerita dewasa