Bab 21

15.7K 754 163
                                    

Vasco hanya tidur beberapa jam saja.
Dia membuka matanya dan tersenyum melihat punggung istrinya yang polos.

Perlahan dia mencium kulit punggung Nila.
Istrinya menggumam saat merasakan kecupan si suami.

Bukannya bangun, Nila malah mengeratkan pelukan di gulingnya.

'Kenapa harus ada guling sich?!' batin Vasco yang cemburu buta dengan guling.

Dengan pelan, tangannya memeluk tubuh Nila dari belakang.
Vasco mencium tengkuk istrinya, membuat Nila menggidikkan bahunya karena geli.

"Jam berapa?" Tanya Nila dengan suara paraunya. Dia menarik tangan Vasco seolah memerintah memeluk lebih erat.

"Jam 6 lewat... " Jawab Vasco sudah mencumbu istrinya dengan mencium belakang tubuh atau lehernya secara bergantian.

"Kok nggak terasa ya.... "

"Bobok nya Nila nyenyak banget... "

"Mas nggak tidur?" Tanya Nila sambil merasakan bibir suaminya yang menjelajahi tubuhnya secara acak.

"Tidur donk!"

'Nila..... " Panggil Vasco.

"Hm?"

"Kanebo nya keras, minta di celupin... "

Nila sedikit menoleh ke suaminya, tapi tak merubah posisi.

"Kanebo apa?" Tanya Nila mengernyitkan dahi dengan heran. Setau Nila, dia tak ada rencana membersihkan apapun.

Vasco merapatkan tubuhnya, hingga Nila merasakan milik suaminya yang mengeras.

"Tuh kan uda keras... " Kata Vasco, membuat Nila tersenyum.

"Maksudnya yang dipantat Nila sekarang namanya kanebo? Bukan penis lagi?" Nila menggoda suaminya dengan pura-pura tak paham.

"Iya, penis yang menjejali vagina Nila semalam, mas ganti kanebo. Klo bilang penis kok kayaknya gimanaaaaa gitu..." Vasco membalas tak kalah vulgar. Dan meremas payudara Nila.

"Di basahi pake bibir atas atau bawah?" Tanya Nila yang kini sudah berbalik menghadap Vasco, lalu mencium dagu suaminya.

"Mas lebih suka bibir bawah.... " Jawab Vasco dan setelahnya pria ini menggulingkan Nila dan kini ia kembali mengungkung istrinya.

Lagi-lagi Vasco menikmati tubuh istrinya.

Mereka keluar kamar mandi setelah bergulat di ranjang dan bercumbu di kamar mandi.

"Nila mau maem apa?" Tanya Vasco sambil mengenakan kaosnya.

"Semalam makanan dari Bunda masih ada di kulkas. Abis ini Nila angetin." Balas Nila sambil menyisir rambut.

Vasco menghampiri Nila yang berdiri di depan meja rias lalu memeluknya dari belakang.

"Uda mas habiskan semalam.. " Bisik Vasco di telinga istrinya dan mencuri satu ciuman di pipinya.

Nila tersenyum melihat wajah suaminya dari pantulan cermin.

"Jadi mas maem makanan dingin?" Tanya Nila.

"Mas angetin bentar.. Soalnya laper banget... "

"Kok nggak bangunkan Nila?" Tanya Nila dan memutar badannya, wanita ini merasa bersalah.

"Mas nggak tega.....
ini kita makan keluar? Atau pesen aja?"

"Leher Nila ada merah-merahnya nggak?" Tanya Nila dan mengangkat semua rambutnya yang basah. Lalu memunggungi suaminya.

#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang