Flashback on.
2 hari menjelang pernikahan.
"Langsung pulang mbak?" Tanya Pak Mat saat Nila menutup pintu mobil.
"Ke mall sebentar ya?
Pak Mat ikut aja, ntar kalo saya di culik gimana?" Kata Nila dengan candanya."Baik mbak... " Jawab Pak Mat dengan tawa kecilnya.
Setelah membeli parfum, Nila masih berkeliling ke tempat yang lain.
"Waaaah! Ini kesukaannya mama dan tantenya Rama." Ucap Nila saat melewati counter bakery.
"Ini baru mbak?! Tumben masih banyak... " Tanya Nila kepada pegawai bakery.
"Iya mbak. Baru datang... "
"Aku ambil semua ya mbak... " Ucap Nila dengan raut bahagia.
"Banyak banget.. Buat siapa mbak?" Tanya Pak Mat yang selalu di belakang Nila.
"Besok keluarga Rama pada ngumpul.
Ini kue kesukaan mereka...." Jawab Nila dengan senyuman yang manis."Setelah ini kemana lagi mbak?"
"Pulang aja Pak... Tapi mampir ke rumah Rama dulu ya... "
"Lho! Mbak Nila kan nggak boleh ketemu mas Rama... Biar saya aja yang nganter kuenya... "
"Dia kerja pak, bentar aja kok! Turunin kue langsung pulang, ok?!"
"Siap mbak!"
Pak Mat berhenti di depan rumah Rama.
"Pak Mat tunggu sini aja! Nila bentar kok .. "
Nila langsung turun sambil membawa kantong yang berisi dua kotak kue.Nila mendengar suara teriakan seorang wanita yang diyakini suara calon mertuanya.
"SUDAH MAMA BILANG, JANGAN BAWA DIA KE SINI LAGI!"
"Dia cuma mau pamitan ma... " Nila mendengar suara Rama.
"Pamitan untuk apa?! Permintaannya beberapa bulan yang lalu sudah mama turuti semua.
Tolong Ram! Jangan bikin mama jantungan...""Saya mau bilang terimakasih Tante..." Terdengar suara wanita.
"Nggak butuh! Mama pengen dia pergi dari kota ini secepatnya!
Secepatnya Ram! Sebelum semua sodara kita datang...
Mama capek nyimpen rahasia ini.... "'Rahasia?' Nila bertanya dalam hati.
"Tante, saya minta maaf... "
"Kamu bilang maaf?!
Apa kamu sudah minta maaf sama Nila?
(Seketika hati Nila mencelos saat namanya disebut, dia mengerutkan keningnya).Kamu tau kan kalo Rama dan Nila sudah tunangan? (Lagi-lagi namanya disebut)
Kenapa kamu masih mau-maunya di ajak seperti itu...sampe hamil pula!"'Hamil?! Rama?!' batin Nila dan menutup mulutnya.
Dia ingin tau siapa yang ada di ruangan itu selain Rama dan calon mertuanya.
Jantung Nila makin berdebar. Rasa takut dan ingin tahu kumpul menjadi satu."Bulan kemarin Bunda Nila datang.
Dia liat kalian di rumah sakit, terus datang kesini minta penjelasan.
Kamu tau mama bilang apa?!
Rama mengantarkan saudaranya kontrol."'Bunda..... ' ucap Nila lirih.
Seketika dia ingat apa yang dibicarakan Bunda untuk mempertimbangkan pernikahannya dengan Rama.Di saat yang sama keringat dingin keluar dari tangan Nila.
Nila tak kuat lagi menahan rasa ingin tahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END)
General FictionLangsung baca aja ya... Mungkin mengandung cerita dewasa