Bab 13

11.6K 715 128
                                    

Nila membuka pintu setelah membalas salam Vasco.

"Bisa tidur?" Tanya Vasco melihat Nila dengan rambut yang terikat asal.

"Bisa.... " Balas Nila lalu dia duduk dengan bermalasan di sofa.

"Kok masih nyante aja? Ayo sarapan!"

Akhirnya Nila duduk dengan benar.

"Ini lontong sayur.
Terus ini ada mie goreng..." Ucap Vasco sambil mengeluarkan bungkusan dari tas plastik.

"Ini buat kita berdua?"

"Nggak! Ini mas beli nasi campur buat mas sendiri...
Atau Nila mau nasi campurnya?" Vasco menunjukkan satu bungkusan yang agak berisi.

"Lontong sayur aja... " Nila menggeser kotak stereofoam.

Lalu mereka menyantap makanan dalam diam. Tidak seperti biasanya yang saling mengejek atau saling menjahili.

Vasco sedikit lega saat melihat Nila makan.
Walaupun tidak selahap seperti biasa, tapi sekarang lebih baik daripada kemarin yang hanya 2 sendok bubur.

"Sudah ya? Mas mau berangkat dulu... " Kata Vasco usai sarapan.

"Mie goreng nya nggak dibawa?" Tanya Nila saat ada masih ada 1 kotak lagi dimeja.

"Nila makan aja! Mas nggak sempat makan.
Jadwalnya padat... "

"Nila malas makan, mie nya ntar basi... "

"Ya uda.. Buang aja.. " Kata Vasco enteng.

"Kan sayang kalo di buang...Mubazir..."

"Makanya Nila makan ... "

"Ya uda.. Nanti Nila makan..." Jawab Nila dengan cemberut.

Vasco tersenyum, dia berhasil membuat Nila mau makan lagi, walaupun terpaksa.

"Nanti mas pulang jam berapa?"

"Sekitar jam 3... Kenapa?"

"Nanti mas kesini lagi kan?"

"Nila pengen apa? Nanti mas bawain sekalian... " Kata Vasco dengan sabar.

Gadis ini menggelengkan kepala.

"Ok! Ntar kalo pengen apa, kasih kabar ya... Mas berangkat dulu.... " Pamit Vasco.

Jam telah berlalu.

Vasco melihat ponselnya, tak ada kabar dari Nila.

"Vas... Kamu pulang jam berapa?" Tanya Udin.

"Ntar lagi pulang... " Jawab Vasco.

"Aku bareng ya?"

"Sori Din! Aku muter dulu. Soalnya di suruh Ibu ambil pesanan..." Vasco berbohong.

"Oh... Ya uda dech.. Besok aja... " Balas Udin.

Vasco bergegas membereskan mejanya.

Dia tak sabar melihat wajah Nila lagi.
Walaupun wajah Nila belum kembali ceria, tapi Vasco selalu ingin menemaninya.

"Sudah makan siang?" Tanya Vasco dan mendaratkan pantatnya di kursi tamu.

"Ya mie yang tadi.... "

"Sekarang pengen apa?"

Nila menggelengkan kepala.

Hening dan diam.

Kembali terulang, Nila melamun dan Vasco membuyarkan lamunan dengan suara-suara.

Setelah lebih dari 2 jam dalam diam, akhirnya Vasco berdiri.

"Mas mau kemana?" Tanya Nila.

"Mau pulang.."

#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang