Bab 14

12.1K 762 207
                                    


Setelah menerima bunga, Nila mengirimkan foto selfie-nya sambil memegang bunga kepada Vasco.

'Mana yang lebih cantik?' isi pesan Nila.

' 🤔 Hmmmm...Lebih cantik bunganya 🙏.
Kalo mas bilang Nila yang lebih cantik, pasti GR 😏' balas Vasco.

'😡😤' Nila mengirimkan pesan.

Vasco tak membalas, dia tersenyum melihat foto Nila.
Rasanya tak sabar bertemu dengan gadis ini lagi.

Disela-sela jam mengajar, Vasco menyempatkan melirik foto Nila.
Dan saat melihat foto Nila, Vasco selalu tersenyum.

Belum jam 12, Vasco sudah tiba di kantor Nila. Dia menunggu dan berteduh dibawah pohon yang rindang.

Jam 12 lebih beberapa menit, Vasco melihat Nila berjalan ke arahnya.

"Mas dari tadi ya nunggunya?" Tanya Nila.

"Nggak kok..." Jawab Vasco dan menyerahkan helm.

"Lain kali mas nunggu di dalam aja... "

"Nggak ah! Ribet! Parkirnya jauh kalo bawa motor .... "

"Kalo bentar taruh di dekat mobil nggak papa kok... "

"Sekarang kita kemana?" Tanya Vasco.

"Mau makan apa?" Tanya Nila.

"Pilih yang nggak terlalu rame... "

"Ok... " Balas Nila lalu duduk di boncengan dengan duduk menyamping. Tapi tangan Nila tidak melingkar dipinggang Vasco.

Tiba di depot, Vasco meminta Nila untuk mencari tempat duduk.
Dia yang mengantri untuk memesan.
Karena kebanyakan yang antri adalah lelaki.

Vasco datang dengan membawa piring yang tampak penuh.

"Tadi Nila uda bilang dikit aja...
Ini kebanyakan... " Kata Nila saat menerima sebuah piring dari Vasco.

"Nggak papa. Ntar kasih mas aja.... "

Nila menggeser piring Vasco, dan membagi makanannya.

Mereka makan dengan lahap.

"Tadi ada yang nyinyir?" Tanya Vasco setelah menyelesaikan makan siangnya.

"Nggak ada." Jawab Nila dengan meringis.

"Gitu aja kemarin takut banget... " Ledek Vasco.

Nila mengikik dan menutup mulutnya.

"Mas pesen dimana bunganya?' tanya Nila setelah menyeruput teh tawar.

Vasco mengeluarkan ponselnya.

" Nih! Aku pesen ke dia... " Kata Vasco sambil memperlihatkan monitor ponsel ke Nila.
Dan kini Nila yang memegang ponsel Vasco.

"Kok mas nggak pesen yang ini aja?" Tanya Nila dan memperlihatkan sebuah foto bunga.

"Mas nggak tau maunya Nila yang mana...
Kalo Nila mau yang itu, ya pesen lagi aja... "

"Kenapa mas pilih yang bunga tadi?" Tanya Nila sambil mengutak atik ponsel Vasco.

"Mas pilih warna merah, supaya tetap membara... Tetap semangat... "

"Nila uda kirim foto Nila yang sama bunga tadi."

"Kirim kemana?" Tanya Vasco.

"Ke penjual bunganya. .. " Jawab Nila santai.

"Ngapain?" Nada Vasco seperti keberatan.

"Testimoni mas.
Kalo online shop begitu... "

"Ntar dia tau wajahnya Nila donk"

#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang