Bab 1

79.8K 1K 77
                                    

"Nesa nggak mau jalan sama kak Vas! Nesa sebel!" Nesa melepaskan paksa tangannya saat Vasco menggandengnya.

"Ntar ribet nyebrang nya Nes...." Ucap Vasco dengan sabar menghadapi adiknya yang manja.

"Kenapa?" Tanya Nila ingin tau.
Karena sejak tadi Nesa terlihat biasa saja, tapi mengapa sekarang sewot?

"Nggak papa!" Balas Nesa singkat dengan cemberut.

"Kamu aja yang di tengah Nil!" Nesa bersuara lagi.

Kali ini Pak Im tidak bisa menjemput duo gadis yang masih memakai rok abu.
Maka mau tak mau, Vasco yang sedang skripsi, yang jadwal tak menentu, menjemput Nesa dan Nila.

Biasanya perjaka ini jarang sekali berada dirumah, antara kampus atau bengkel, tempatnya merintis usaha.

Nila pun berdiri di antara Nesa dan kakaknya. Nila menggenggam tangan Nesa yang bibirnya manyun.

"Ayok nyebrang!" Ucap Vasco sambil meraih tangan Nila dan menggenggam layaknya Vasco menggandeng adiknya.

Sudah biasa bagi Nila di gandeng oleh Vasco atau Valdi, gadis itu juga menganggap 2 jejaka ini seperti kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah biasa bagi Nila di gandeng oleh Vasco atau Valdi, gadis itu juga menganggap 2 jejaka ini seperti kakaknya.

Mereka berhasil menyeberang di kepadatan lalulintas.
"Kamu di depan Nil!" Ucap Nesa lagi.

Nila yang merasa nebeng, hanya menurut.
Dia duduk di sebelah Vasco.

Saat di dalam mobil, Nesa memasang headset di telinganya.

"Dia kenapa mas?" Tanya Nila kepada Vasco setelah melihat Nesa yang sudah larut dengan musik. Kepala Nesa mengangguk-angguk.

Nila memanggil mas kepada Vasco... sedangkan dia memanggil kakak kepada Valdi. Itu yang di ajarkan oleh orang tuanya.

Tapi kadang dia juga mengikuti Nila memanggil Vasco dengan sebutan kakak....ya suka suka Nila lah ya....

"Aku tau tentang Rama....
aku tau Rama mempermainkan perasaannya...
semalam aku omeli dia, kenapa dia nggak bilang?!
Rama itu harus di kasih pelajaran... biar bisa menghargai wanita...
baru SMA aja uda sok kecakepan....untung dia uda tau belang nya Rama..."

"Tapi Rama memang cakep..." Balas Nila lirih.

"Apa?!" Vasco menoleh sekilas, mencoba mendengar apa yang di ucapkan Nila.

"Hmmm... itu...maksud Nila, kasian Nesa...." Nila mencari alasan, kalo Vasco tau dia ikut memuji Rama, bisa makin ngoceh.

"Kenapa kasian?" Tanya Vasco.

"Mas jangan terlalu keras sama Nesa....dia nggak mau di sebut tukang ngadu...

mas nggak tau rasanya jadi Nesa...dia itu merasa nggak jadi dirinya sendiri, semua di sekolah menilai Nesa bukan dari sosok pribadinya...tapi mereka tau Nesa soalnya adik dari kak Val yang preman, dan adik nya mas yang jadi idola cewek....dia nggak mau hidupnya selalu di bawah bayangan sodaranya...." Nila membela sahabatnya.

#7 BUKAN CINTA YANG SALAH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang