15.Alasan

1.7K 262 73
                                    

"Mau kemana?"

Tubuh (Y/n) menegang. Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri karena salah perhitungan waktu, seharusnya ia pergi lebih malam

Dengan gerakan patah patah tubuhnya berbalik. (Y/n) merasa nyawa nya sudah diambang batas ketika sang pemilik suara menatapnya tajam

"Y-yo! Giyuu" sapa (Y/n) seolah tidak ada yang terjadi

"Mau kemana malam malam begini hm?" ucap Giyuu dengan nada rendah tetapi menusuk

Oh astaga, rasanya (Y/n) akan segera mendekati ajalnya. Masih dengan nada yang dibuat tenang, ia mencoba mengalihkan pembicaraan "Wah, Giyuu, sedang apa kau malam malam begini?"

"Sudah tau kalau ini sudah malam, kan? Lalu kenapa kau ada diluar? Dengan mengendap endap lagi"

Bagus! (Y/n) salah mencari pengalihan pembicaraan. Astaga, bolehkah ia memaki Oyakata-sama karena memberinya kediaman di sebelah tempat tinggal Giyuu? Dia sangat, sangat menyebalkan!

"Jadi, mau kemana?" tanya Giyuu masih mencoba tenang. Bagi Giyuu ini masih tenang, tapi bagi (Y/n) ia serasa sedang berhadapan dengan malaikat maut

Dengan panik, (Y/n) menjawab "Itu! Mau berburu ubur-ubur!"

Plak

(Y/n) menepuk dahinya sendiri hingga memerah. Bagaimana bisa ia memikirkan alasan sebodoh itu. Ahh, ini benar benar hari paling sial yang dialami olehnya

Giyuu tentu saja bingung, alisnya terangkat sebelah menunjukan bahwa ia tidak mengerti. Mulutnya telah terbuka untuk berkata namun (Y/n) kembali memotongnya

"A-ah! Bu-bukan. Lupakan yang tadi. M-maksudku, a-aku mau itu, anu... itu loh, mau menjalankan misi" lagi lagi alasan yang bodoh keluar dari mulut (Y/n)

(Y/n) sangat benci kepanikan. Karena hal itu membuatnya mengeluarkan alasan bodoh yang tidak jarang tidak masuk di akal

"Ohh... begitu ya..."

Hah?

Apa (Y/n) salah dengar? Giyuu mempercayai alasan itu? Oke oke, mungkin dibalik kesialan sebelumnya, masih ada keberuntungan yang menunggu

Dengan nafas lega, (Y/n) berkata dengan percaya diri "Iya, benar. Kalau begitu, aku pergi dulu ya, jaa"

(Y/n) segera berbalik tapi tangannya dicekal oleh Giyuu sehingga langkahnya lagi lagi terhenti

"Begitukah? Bukannya kau baru pulang menjalankan misi? Aku yakin Oyakata-sama tidak akan memberimu misi lagi secepat itu"

(Y/n) diam tak berkata apapun. Giyuu membalikkan tubuh (Y/n) sehingga mereka sekarang ini berhadapan. Giyuu menatap (Y/n) yang lebih pendek darinya, sedangkan (Y/n) menunduk seakan kedua kakinya lebih menarik di pandang

"(Y/n), aku mohon. Jangan sembunyikan apapun lagi dariku. Apa kau tau? Saat aku tau bahwa kau memiliki 'firasat aneh' seakan tau apa yang terjadi di masa depan, aku sangat terkejut. Saat kau mencoba menyelamatkan Rengoku, dan tau tentang firasat yang mengganggu dirimu dari Oyakata-sama dan Kanroji aku sangat terkejut. Padahal aku bersama denganmu setiap hari, tapi aku tak mengetahui hal itu sama sekali? Jadi tolong, ceritakan padaku apapun itu yang mengganggu pikiranmu" ucap Giyuu panjang lebar

(Y/n) mulai mengangkat kepalanya lalu tersenyum tipis "Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikannya lagi ya"

"Katakan, apa yang terjadi!" pinta Giyuu lebih terdengar seperti perintah

(Y/n) sempat diam beberapa saat, mencoba mengingat pertemuan pertamanya dengan musuh utama di dunia ini. Kepalanya menggeleng cepat saat mengingat betapa mengerikannya pertemuan itu [*FM1]

Memories || Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang