41.Teman Lama

692 104 49
                                    

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

Srattttt

Saat matahari belum menampakkan sinarnya, begitu pula bulan yang masih betah dengan pekerjaannya, sebuah bayangan melesat dengan cepat ke depan. Tanpa bisa dilihat oleh mata orang biasa, bayangan tersebut menjadi sosok manusia dengan kayu berbentuk katana di genggamannya.

Krakkk

Ctakkk

Angin yang dihasilkan oleh betapa cepatnya orang itu berlari menimbulkan retakan di tanah. Tubuh yang melesat seketika dihadang oleh katana kayu yang lain, membuat senjata yang digunakan seketika nyaris patah.

Wushhhh

Kaki Pilar Angin itu dilayangkan ke bawah, membuat Pilar Air yang terpojok mau tak mau mendorong tubuhnya hingga melayang diantara udara.

Sanemi tak menyia-nyiakan kesempatannya. Tebasan yang dilakukan kakinya bukan hanya itu. Pria itu tiba tiba berputar tanpa tertarik gravitasi, kaki yang sebelumnya memberi tebasan menjadi berseluncur sehingga tubuhnya tepat berada dibawah sang Pilar air.

"Pernafasan Angin"

Dalam sepersekian detik disaat posisi masih saling tidak menguntungkan, tangannya memberi tebasan dengan pola acak, menghasilkan serangan bertubi tubi berwujud angin yang terpadatkan oleh dorongan dan menjadi tipis juga tajam untuk mengiris target dihadapan.

Tangan Giyuu bergerak ke atas, dengan kecepatan yang sama gilanya katana kayu ditebaskan ke bawah, seketika menghasilkan air terjun yang menahan serangan Sanemi sekaligus mendorongnya untuk menjauh.

Sanemi tidak mempedulikan penampilannya yang basah kuyup, bahkan tak mementingkan kesehatan apabila angin berhembus dan langsung menerpa tubuh karena pakaian yang terbuka.

Ia melesat kembali, gerakannya yang terlalu cepat untuk diikuti membuatnya seketika dihadapan Giyuu.

Tak memberi kesempatan, Giyuu membisikkan sesuatu lewat mulutnya, diikuti dengan katana yang siap diayunkan hingga beberapa bulir air berjatuhan.

"Terlalu lambat, bodoh!"

Saat tubuhnya masih di udara, Sanemi mengayunkan katana dengan memutar yang membuat tubuhnya ikut terbawa. Giyuu terjebak dalam serangannya, Sanemi membentuk pola serangan lingkaran yang menjebak target di tengah.

Saat dimana manusia biasa akan panik, Giyuu mempertajam konsentrasinya dengan posisi katana siap menusuk. Gerakan Sanemi memang cepat, tapi Giyuu juga Pilar yang tidak bisa diremehkan.

Dunia menjadi lambat dalam pandangannya, posisi ujung katana kayu yang sudah tepat membuatnya menyeringai tipis.

Ctakkk

Katana ditusukkan ke depan, nyaris menembus kepala jika lawannya bukanlah sesama Pilar. Sanemi tentu memiliki reflek yang bagus, senjata kayu itu hanya menyentuh dahinya sedikit.

Sanemi melompat menjauh dengan putaran yang memberikan gaya aesthetic. Jarak yang lumayan jauh memisahkan kedua Pilar dengan tatapan yang sama tajamnya.

Kedua orang itu melesat dengan kecepatan penuh, tangan bermula ditempatkan di belakang sehingga menyerupai seorang ninja yang tengah berlari.

Saat jarak mulai menipis, katana sudah siap diayunkan dengan bentuk pernafasan yang telah dibisikkan. Tangan menggenggam erat sementara kaki melangkah cepat.

Dengan memberi efek dramatis, angin tampak berhembus ke sekitar dengan kedua Pilar sebagai pusatnya. Saat katana sudah siap menghadang, keduanya menyerang dengan segenap tenaga.

Memories || Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang