Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!
Gadis itu mempercepat laju langkahnya, helaian rambutnya terbang diterpa angin. Pandangannya diedarkan ke seluruh penjuru hutan, yang ditemukan hanya keheningan dan pohon pohon yang menjulang tinggi.
Matanya melebar ketika melihat seorang pria sedang tergeletak tidak berdaya. Dengan segera, ia pun menghampiri dan mengecek nafasnya.
Tak ada lagi hembusan nafas.
(Y/n) mengumpat kesal ketika sadar bahwa pria itu tak lagi bernyawa. Ia pun kembali melihat ke sekeliling, lalu memilih suatu jalur yang dituntun oleh instingnya.
Ia kembali mengumpat ketika melihat seorang wanita juga tergeletak pada salah satu dari banyaknya batang pohon. Ia menghampiri wanita itu dan mengecek apakah wanita itu masih hidup atau tidak.
Masih bernafas.
(Y/n) pun mengguncang pundak wanita itu pelan, berharap ia akan bangun dan memberinya sedikit petunjuk.
Usahanya berhasil kali ini. Setelah belasan kali mengumpat karena melihat banyak pemburu iblis mati dengan keadaan mengenaskan, kali ini ia melihat seseorang yang masih bernyawa.
Mata wanita itu terbuka perlahan, ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi rasa sakit yang ia terima membuatnya mengurungkan niatnya.
(Y/n) menatap matanya serius dengan kedua tangan yang menggenggam pundak wanita itu. "Katakan, kemana iblis itu pergi?!"
Dengan susah payah wanita itu mengangkat tangannya, jari telunjuknya menunjuk pada suatu arah. (Y/n) menatap arah itu sebentar dan kembali menatap wanita itu.
"Kakushi akan segera datang, bertahanlah sebentar lagi" ucap (Y/n)
Ketika (Y/n) hendak pergi ke arah yang wanita itu tunjuk, tubuhnya tertahan karena wanita tadi memegang pergelangan tangannya.
"A..ku t-tidak ta...han"
(Y/n) melebarkan matanya dikala mendengar ucapan wanita itu. Ia pun menatap marah pada iris mata di hadapannya. "Apa yang kau katakan?! Kau akan tetap hidup!"
Wanita itu menggeleng dengan gerakan patah patah. "A...ku se...nang b-bisa menj-jadi bagian da...ri pemburu ib-blis"
Setelah wanita itu mengatakan hal itu dengan suara terputus putus, (Y/n) tak lagi merasakan hembusan nafas maupun denyut nadi dari wanita itu.
Batang pohon yang dijadikan senderan wanita tadi menjadi bahan pelampiasan amarah (Y/n). Ia meninjunya sekuat mungkin hingga menembus beberapa cm.
"Sialan!!" geramnya pelan.
Ia pun segera berlari ke arah yang ditunjukan oleh wanita tadi. Ia terus mempercepat larinya, ekspresi marah sangat terlihat di wajahnya.
Suara keributan menyapa pendengarannya. Ia semakin mempercepat langkahnya. Ia yakin, jika pertarungan sebentar lagi akan dialaminya.
Matanya melebar, banyak pemburu iblis tergeletak tak berdaya di sana, banyak juga yang masih bertahan dan masih mencoba menyerang iblis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories || Kimetsu no Yaiba
FanfictionHighest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21) #1 in charaxreaders (14/5/21) #1 in demonslayer (10/7/21) #1 in tomiokagiyuu (18/8/21) #7 in muichirou (8/2/21) #7 in shinobu (13/2/21)...