22.Maksud Sebenarnya

1.4K 191 94
                                    

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

PERJALANAN (Y/N) SEBAGAI YUKI NO HASHIRA (PILAR SALJU) DIMULAI DARI SINI!

(Y/n) menatap jari telunjuk yang kemarin sempat terluka. Ia bertanya tanya, apa rasa darah itu memang manis? Habisnya, dia kan manusia, bukan iblis, mana pernah ia memakan darah.

Saking fokusnya memperhatikan jari telunjuk itu, ia sampai tidak menyadari kedatangan seseorang yang langsung duduk disebelahnya.

(Y/n) memang sedang bersantai di teras kediamannya, ia belum diberi misi karena pemburu iblis tingkat bawah masih bisa mengatasinya.

Ia tersentak saat tiba tiba pundaknya ditepuk oleh sebuah tangan. Ia menoleh ke samping seketika wajahnya menjadi kesal "Apa yang kau lakukan disini?!" tanyanya ketus

"Hee? Kenapa kau marah? Jangan marah marah nanti cepet tua" ejek orang tersebut

(Y/n) mengacak rambutnya frustasi dan segera berdiri menghadap orang itu "Paman, apa mau mu sih?!"

Tengen yang ditanya seperti itu hanya tersenyum menyebalkan "Aku ada penawaran bagus untukmu!"

(Y/n) berdecak kesal dan memalingkan wajahnya dengan tangan dilipat didepan dada "Aku tidak mau tau dan tidak peduli"

Tengen beranjak bangkit dari duduk nya dan merangkul leher (Y/n) dengan gaya sok akrab "Kau kenapa sih? Emosian banget, lagi pms?"

(Y/n) melepas rangkulan itu dengan kasar dan menatap tajam Tengen "Kau pikir aku tidak mendengar apa yang dikatakan dedek Mui?! Dia bilang kau yang mengompori Oyakata-sama kalau aku adalah pengkhianat!"

Tengen menggaruk tengkuknya dan tertawa canggung "Ah, itu. H-haha, i-itu hanya salah faham"

(Y/n) memutar matanya malas dan pergi dari tempat itu sambil berkata "Aku tidak peduli!"

Tengen berdecak kesal dan berteriak "Hei! Padahal kan aku mau melamar mu menjadi istri ke empat ku!"

Seketika langkah (Y/n) terhenti, ia mematung ditempat. Beberapa saat kemudian ia langsung berlari dan menempelkan punggung tangannya pada dahi Tengen. "Astaga, paman kau panas, ayo kita ke kediaman kupu kupu!"

Tengen menyingkirkan tangan (Y/n) dari dahinya "Heh, maksudmu apa bocah?!"

"Paman, lagipula kau gila sekali. Apa kau tidak cukup dengan 3 istrimu?! Kau ini benar benar serakah!" bentak (Y/n) yang sudah emosi karena perkataan Tengen

"Hei, aku memberimu kesempatan bagus loh! Siapa coba yang tidak mau menjadi istriku?!" ucap Tengen sombong dengan gaya sok ganteng

(Y/n) menepuk dahinya "Sungguh paman, jika semua laki laki di dunia ini mati dan tersisa kau seorang, aku lebih baik mati dalam keadaan jomblo!" kesalnya sambil melenggang pergi dari tempat itu. Kakinya di hentak hentakan menahan emosi.

Sebelum (Y/n) menjauh, Tengen segera berteriak "Huu, dasar jomblo akut! Gak laku ni yee?" ejeknya

(Y/n) menoleh pada Tengen "Bodo amat! Bleee" ia menjulurkan lidahnya untuk meledek Tengen "Dasar paman ubanan fakboi"

"Heh! Apa kau bilang?!"

(Y/n) langsung berlari menjauh untuk menghindari kemarahan dari sang Pilar Suara.

.
.

(Y/n) mempercepat langkahnya ketika kediaman Oyakata-sama sudah terlihat. Ia tersenyum ketika melihat Amane sedang berada diluar dan segera menghampiri nya

Memories || Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang