Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!
Brukk
"Hah~! Akhirnya kembali juga."
Gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya pada lantai, merebahkan diri dengan seulas senyum yang terpatri pada bibirnya. Temannya yang sama-sama masuk ke dalam kediaman hanya memperhatikan, sebenarnya ingin sekali menginjak perut gadis itu, tapi ia takut temannya akan langsung mati.
"Segitu kangennya sama rumah?"
Pertanyaan Yuri membuat kelopak mata gadis itu yang semula tertutup menjadi terbuka, meliriknya sekilas dilanjutkan dengan decakan malas. "Iya lah, kau pikir apa enaknya tinggal di ruang perawatan?"
"Oh, kirain takut ada barangnya yang ilang. Kalem, aku bukan kang colong."
(Y/n) mendudukkan dirinya, memiringkan kepala untuk meregangkan otot lehernya yang sedikit kaku ditambah pijatan halus. Kakinya selonjoran, menatap Yuri dengan pandangan penuh curiga. "Gak percaya aku, temenan sama kang galon kan kau?"
"Sejak kapan aku temenan sama Giyuu?"
"Sejak kapan kediaman Giyuu jadi tempat pengisian ulang galon?"
Kedua sahabat itu saling bertatapan dengan pandangan aneh, entah kenapa tiada hari tanpa percakapan absurd yang terkadang tidak lucu sama sekali. (Y/n) memutuskan menghembuskan nafasnya tanda lelah, lantas berdiri, mengangkat kedua tangannya untuk meregangkan otot yang lain.
Mata (Y/n) tertutup rapat, mencoba merasakan pegal pada tubuhnya yang masih terasa. "Yosh, saatnya bekerja!" ujarnya menyemangati diri sendiri.
(Y/n) mendudukkan dirinya di hadapan Yuri yang menatap bingung. Ia menatap gadis bersurai pink itu dengan mata yang lelah, semalam (Y/n) tidak bisa tidur, terlalu banyak hal yang dipikirkannya. "Sip, ayo jelaskan semuanya." (Y/n) mengawali.
Yuri mengernyitkan alis tidak habis pikir. "Langsung sekarang? Kau baru pulang dirawat loh." ia mengingatkan. "Tidak bisakah istirahat dulu?" tanyanya kemudian. Jangan salah, Yuri juga khawatir pada (Y/n). Bukankah gawat jika (Y/n) mati kelelahan? Lalu bagaimana dengan hutang yang belum dibayar itu? Yuri bisa rugi.
Tatapan malas diberikan oleh (Y/n), lantas kembali menghembuskan nafas lelah. "Kita tidak punya banyak waktu, paling besok pagi udah dipanggil untuk rapat."
"Kwak Kwak, Pilar Salju, datanglah untuk rapat Pilar besok, kwak."
"Nah, kan?" (Y/n) menunjuk gagak hitam yang tiba-tiba datang, menaikkan sebelah alisnya saat ucapannya terbukti seratus persen hanya dalam jangka waktu beberapa detik.
Yuri sweatdrop, bisa-bisanya (Y/n) beralih profesi setelah masuk isekai menjadi cenayang, tebakannya benar-benar tepat. (Y/n) tampak mengangkat sebelah lengannya, membiarkan gagak hitam itu bertengger pada lengan berbalut haori miliknya.
Tangan (Y/n) terangkat, mengelus kepala burung itu pelan, ia tersenyum kecil saat burung itu terlihat nyaman dengan perlakuannya. "Nah, sekarang katakan, sedang apa Tanjirou di kediaman Oyakata-sama?"
Pertanyaan (Y/n) membuat alis Yuri seketika mengernyit dalam. Terlepas dari perilaku (Y/n) yang mengajak burung bicara seperti orang gila, kenapa Yuri tidak bisa memahami perkataan (Y/n)?
"Kwak, Kamado Tanjirou akan segera menjalankan misi, kwak," jawab gagak itu. (Y/n) hanya menganggukan kepala paham seraya bergumam, hanya diberi misi toh, (Y/n) kira ada drama lagi, akhir-akhir ini sedikit membosankan.
"Bagaimana bisa kau tau Tanjirou ada di kediaman Oyakata-sama?" Yuri menatap (Y/n) bingung, sementara yang ditatap hanya menjawab santai, "Karena ini gagak kasugai Tanjirou."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories || Kimetsu no Yaiba
FanfictionHighest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21) #1 in charaxreaders (14/5/21) #1 in demonslayer (10/7/21) #1 in tomiokagiyuu (18/8/21) #7 in muichirou (8/2/21) #7 in shinobu (13/2/21)...