chapter 20

10.4K 422 10
                                    


Brak!

Semua orang menoleh kearah pintu kantin, nampak 3 orang pria tampan berbalut pakaian formal mereka berjalan kearah meja rina.

Chelsea melirik kearah ketiga pria itu lalu tersenyum remeh. Ia tau mereka bertiga, salah satu dari mereka adalah kakak kesayangannya dulu yaitu ken.mereka menatap datar semua orang sama seperti kak ken.

"Kakak!! " Teriak rina dengan suara yg dibuat seimut imutnya yg membuat semua orang menatap jijik kearahnya minus ketiga pria tampan yg baru saja datang itu.

"Ada apa sayang" Ujar pria yg tengah berdiri disebelah kiri ken. Nampaknya ia seorang dokter , Sedangkan pria satunya lagi yg berdiri disebelah kanan ken nampak seperti aktor ternama karna sering keluar di tv.

*Pria yg memakai style dokter

*Pria yg memakai style dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Pria yg diduga seorang aktor ternama

"Hiks, ada siswi yg bully aku tadi kak" Ujar rina seraya memeluk ken dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks, ada siswi yg bully aku tadi kak" Ujar rina seraya memeluk ken dengan erat.mereka semua yg mendengar hal itu menatap tak percaya kearah rina. Pintar sekali gadis itu memutar balikkan fakta, sudah terlihat jelas kalo rina itu bermuka dua.

"Siapa yg berani membully mu" Ujar pria disebelah kanan ken dengan dingin. Lalu rina menunjuk chelsea yg nampak acuh seraya memainkan iphonenya.

"Siapa gadis itu" Ujar pria yg memakai jaz dokter tadi dengan dingin.

Tap-tap-tap

Ken dan kedua pria tadi berjalan menuju meja chelsea yg sibuk dengan aktivitas nya. Setelah tiba di meja chelsea mereka hanya menatap datar kearah chelsea yg tengah menundukkan kepalanya seraya memainkan ponselnya dengan santai.jadi mereka tidak bisa melihat wajah gadis itu minus ken, ia tau kalo gadis itu adalah chelsea.

"Bangun " Ujar pria yg memakai jaz dokter dengan dingin. Chelsea hanya mengacuhkannya dan masih tetap dengan aktivitas nya. pria yg yg diduga aktor ternama tadi karna sudah geram melihat chelsea yg hanya mengacuhkan mereka dengan kasar ia menendang kursi kosong didekatnya yg membuat suara yg cukup keras hingga keadaan kantin mendadak hening, Stella dkk dan alfaro dkk hanya diam. Mereka tak tau apa yg akan dilakukan chelsea kepada ketiga pria didepannya itu yg sudah mengganggu acara makannya. Alfaro ingin menghajar mereka tapi Chelsea manahan tangannya dibawah meja.

Chelsea yg sudah muak pun mengangkat kepalanya dan tersenyum miring kearah ketika pria didepannya. Kedua pria disebelah ken nampak kaget melihat chelsea minus ken yg hanya bersikap dingin. Wajah cantik, baby face, dan imut chelsea membuat kedua pria disebelah ken masih terdiam melihat perubahan gadis yg selalu imut dan polos itu sekarang menjadi lebih dewasa.

"sudah lama kita tidak bertemu.. Kakak sepupuku tersayang.. " Ujar chelsea memiringkan kepalanya menatap dua orang disebelah ken yg diam mematung

"Elfano Alexander dan Axel Alexander" Ujar chelsea seraya mengeluarkan smirknya.

👑👑👑

Suasana dikantin saat ini menjadi tak bersahabat lagi. Chelsea yg masih tetap dengan posisi duduknya dan ketiga pria tampan tadi yg masih berdiri seraya menatap datar kearah chelsea. Walaupun mereka berdua a.k.a elfano dan axel tadi masih kaget melihat perubahan chelsea saat ini. Lalu ingatan mereka berputar saat kematian oma dan opa, lalu mereka menatap datar kearah chelsea.

"Apa? Mau bilang gue pembunuh? Anak pembawa sial? " Ujar Chelsea dengan cepat saat tau apa yg akan diucapkan elfano dan axel kepadanya. Sedangkan disisi Kedua pria itu mereka terdiam menatap kearah chelsea. Gadis itu dulu tak pernah berbicara menggunakan bahasa kasar seperti lo-gw itu.

Chelsea yg melihat keterdiaman kedua kakak sepupunya itu lalu tertawa remeh yg menampilkan lesung pipitnya, semua orang yg melihat hal itu terpana olehnya.

"Oh ayolah, apa tuan Kenneth yg terhormat tidak memberitahukan  semuanya kepada tuan elfano dan tuan axel yg terhormat? " Ujar chelsea dengan raut wajah yg dibuat dramatis. Elfano dan axel tetap dengan wajah datar mereka walaupun sebenarnya mereka kaget dan sakit chelsea berbicara formal kepada mereka.

"Hah.. Guys cepat panggil kak Leon dan kak Steven untuk kesini" Ujar chelsea membuat dahi elfano dan axel berkerut. Kenapa chelsea dengan santainya memanggil Leon dan Steven? Bukankah Leon dan Steven sangat membenci chelsea? .

Setelah beberapa menit pun akhirnya kedua pria most wanted yg ditunggu tadi pun datang dengan memakai seragam basket mereka. Pasalnya mereka tengah latihan untuk persiapan pertandingan pekan depan.

"Ada apa princess" Ujar Leon dan Steven seraya mengecup kedua pipi tembem chelsea dengan gemes. Sedangkan disisi elfano dan axel mereka kaget dibuatnya. Ada apa ini sebenarnya? Batin mereka bingung.

"Tolong jelaskan kepada tuan elfano dan tuan axel tentang apa yg terjadi selama ini dan apa yg sebenarnya terjadi tentang kematian oma dan opa" Ujar chelsea seraya berjalan dengan santai keluar kantin yg diikuti sahabat sahabatnya.

Leon dan Steven pun menatap datar kearah ke tiga kakak didepan mereka itu. Lalu mereka berdua pun menjelaskan semuanya hingga saat akhir cerita, elfano dan axel tatapan mereka menjadi kosong lalu wajah mereka kembali datar.

"Kenapa lo nggak ngasih tau gue" Ujar axel dengan dingin kearah ken yg nampak acuh.

"Nggak ada gunanya gue ngasih tau lo, karna gue tau lo berdua nggak bakal percaya dengan bukti bukti dari pembunuh itu" Ujar ken dengan dingin. Leon dan Steven tak habis pikir dengan kakak sulung mereka itu, bukankah semua sudah jelas? Bahwa yg membunuh opa dan oma bukanlah chelsea? Lalu kenapa dia masih saja membenci princess mereka ,dan apa apaan sebutan yg diberikan kakaknya itu kepada princes mereka.

"Jangan pernah lo manggil queen gue pembunuh dengan mulut kotor lo itu" Ujar alfaro yg sedari tadi diam melihat queennya berbicara dengan ketiga pria di depannya itu.

"Emang kenapa kalo kita manggil dia pembunuh" Ujar elfano dengan sinis. Alfaro lalu berdiri ditengah tengah Leon dan Steven.

"Kalo lo bertiga benci sama princess silahkan! Tapi jangan pernah lo bertiga menghina princess dengan mulut kotor lo pada itu" Ujar leon dengan dingin. Lalu tatapan tajam dari ketiga pria itu tertuju kearah leon.

"Apa? Jangan kalian kira kita bakal diam aja liat kalian menghina princess? Jangan harap! Mana ada kakak seperti lo bertiga yg lebih percaya kepada orang asing dibandingkan adik kandung mereka sendiri" Ujar Steven dengan sinis.

Alfaro lalu maju selangkah ke depan dan menatap tajam kearah ken dan kedua pria dibelakang ken yg masih berusaha mencerna maksud perkataan dari leon dan Steven barusan.

"Camkan ini, penyesalan akan selalu datang diakhir. Jangan sampai lo bertiga dan juga saudara lo yg lain menyesal nantinya. Karna hati seorang chelsea queenbe katharina terbuat dari batu, jangan sampai lo bertiga salah langkah dan akhirnya berada dijurang penyesalan seumur hidup kalian" Ujar alfaro dengan dingin. Lalu alfaro pergi keluar dari kantin yg diikuti teman temannya. Sedangkan leon dan Steven  pergi kelapangan basket untuk latihan kembali.

Kini tersisa ken, elfano dan axel yg sudah mengepalkan kedua tangan mereka. Lalu mereka pergi keluar dari kantin menuju parkiran meninggalkan rina yg menggerutu kesal.

👑👑👑

AlseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang