chapter 18

10.1K 419 17
                                    

Deg!

Rina sedikit kaget mendengarnya, lalu wajahnya kembali sinis kearah chelsea.

"Lo jangan halu deh" Ujar rina dengan sinis

"Hah.. Lo lebih berani dari sepupu bodoh Lo itu hn?udah siap mati??" Ujar chelsea dengan smirk nya. Rina sedikit kaget melihat tatapan chelsea yg berubah dingin, seakan akan ia siap untuk menyerang siapa saja,yg membuatnya bingung kenapa gadis itu berbeda sekali saat disekolah, pikirnya.

Bugh

Bugh

Krak

Dalam sekejap preman bayaran rina sudah terkepar tak bernyawa alias mati sekarang. Rina yg melihat hal itu melotot tak percaya termasuk alfaro dkk.

"Jane, ikat dia" Ujar chelsea dengan dingin yg diangguki Jane

"Ok" Ujar Jane dengan semangat. Rina yg melihat Jane berjalan kearahnya pun hanya bisa menelan salivanya pelan. Lalu tiba tiba tubuhnya di tarik paksa oleh Jane

"Lepasin gue!! " Teriak rina saat Jane dengan santainya mengikatnya. Chelsea yg melihat ketakutan diwajah rina pun tersenyum sinis, ia sangat suka melihat ekspresi ketakutan yg di tunjukan oleh rina. Setelah membuka ikatan tali yg mengikat anak anak buahnya  lalu ia menyuruh anggota mafianya yg lain untuk membawa mereka semua ke rumah sakit miliknya.

Lalu chelsea menarik salah satu preman bayaran rina tepat berada didepan gadis itu dengan santainya seraya mengeluarkan pisau kesayangannya.sedangkan rina sudah gemetaran sekarang begitupun alfaro dkk penasaran dengan apa yg akan dilakukan gadis itu.

Srak

Krak

(Au ah, kagak tau gw gimana bunyinya)

Chelsea dengan santainya memotong kepala preman itu membuat mereka yg ada disana minus Stella dkk melotot tak percaya seraya menutup mulut karna rasanya mereka ingin muntah saat ini juga karna bau menyengat dari tubuh tak berbentuk dari preman preman bayaran Rina itu.

"KYAA!!!!! " Teriak rina dengan suara gemetar nya, ia menatap takut kearah chelsea yg hanya menampilkan wajah polosnya. Alfaro dkk melotot tak percaya saat chelsea hanya menampilkan wajah tak berdosanya.

"L-LO PSYCHOPATH GILA!! " teriak rina ketakutan, keringat dingin bercucuran diwajahnya. Chelsea yg mendengar hal itu tertawa lepas, walaupun tawanya begitu cantik namun terlihat menyeramkan

"Psychopath? Gue suka itu"

Plak! Plak!

Bugh!

Tubuh rina terpental ke lantai saat chelsea dengan santainya menampar dan memukulnya. Terlihat wajah rina yg sudah lecet menjadi tambah lecet oleh chelsea.


"Breng-sek! " Maki Rina dengan nafas yg terengah - engah. Chelsea lalu jongkok didepan rina seraya menarik dengan kasar rambut gadis itu agar bisa menatap kearahnya.

"Dari awal udah gue peringatin jangan pernah mancing amarah gue, sekarang lo tau kan akibatnya dan juga selamat lo udah jadi anak angkatnya keluarga Alexander" Ujar chelsea dengan sinis.

"Kenapa? Lo iri? "Ujar rina dengan senyum remehnya. Padahal seluruh tubuhnya sudah mati rasa sekarang

" Lo nggak tau siapa gue sebenarnya, kalau lo tau pasti lo nggak bakal nyari mati ama gue"Ujar chelsea dengan dingin. Chelsea dengan sengaja menarik dengan keras rambut rina membuat sang empu meringis kesakitan.

"Ahk!! Liat aja, gue bakal bikin kak leon, kak Steven, termasuk alfaro buat benci sama lo" Teriak rina dengan lantangnya. Ia tak sadar jika orang yg ia sebutkan nama nya tadi tengah tersenyum remeh kearahnya dibalik persembunyian mereka.

"Emang lo pikir gue bakal percaya? " Ujar leon dan Steven dengan terkekeh sinis, namun mereka masih bersembunyi.

"Ck.bodoh" Ujar alfaro dengan smirk nya.

Chelsea yg mendengar ucapan rina barusan hanya tertawa lepas membuat rina semakin kesal.

"Udah mau mati banyak juga bacot Lo ya" Ujar  chelsea dengan sinis

Plak

Setelah memberi satu tamparan diwajah rina, chelsea langsung berdiri dengan angkuhnya didepan rina yg sudah kelihatan kacau.

"L-liat aja, g-gue ba-bakal laporin lo k-ke polisi"teriak rina membuat stella dkk yg sedari tadi meminum cola mereka sambil ngeliatin bos mereka bermain pun tersedak dan langsung tertawa lepas.

" Lo sama sepupu lo itu 11 12 ya, niat lo sama dia pasti udah sama juga karna ingin masuk di keluarga Alexander namun kalian juga sama sama bego haha Lo masih belum tau siapa Chelsea sampe sekarang?"Ujar Jane dengan sinis. Rina yg mendengar hal tersebut mematung ditempat dengan tubuhnya yg bergetar. Chelsea yg melihat hal itu tersenyum sinis.

"Untuk kali ini lo gue lepasin,baik banget kan gue yah..walaupun alasan sebenarnya gue ngelepasin Lo bukan karna kasihan tapi.. karna bukan sekarang saatnya lo gue bunuh. Jack, bawa dia ke mansion alexander, ayo kita lihat bagaimana reaksi mereka melihat gadis itu nanti" Ujar chelsea dengan dingin yg diangguki jack.

Sepeninggal Jack, alfaro dkk keluar dari persembunyian mereka dan menatap satu persatu mayat preman yg sudah tak berbentuk itu lagi. Lalu mereka melirik kearah chelsea yg kembali terbatuk batuk membuat mereka panik.

"Chel! Lo batuk berdarah lagi?! " Pekik zola panik saat melihat darah segar keluar dari mulut gadis itu.

"Al Lo harus bawa Chelsea kemansion cepat!" Alfaro yg mendengar hal itu dengan cepat menggendong chelsea akan brydal style .Alfaro bingung karna tadi ia pergi membawa motor bukan mobil kalau menunggu supirnya membawakan mobil kesini itu pasti bakalan lama. Tanpa pikir panjang alfaro mendudukan chelsea di atas motornya, tepatnya didepannya sedangkan ia dibelakang gadis itu. Alfaro tetap membawa motornya sedangkan chelsea duduk didepannya seraya memeluknya dengan erat. Alfaro mengecup wajah chelsea berkali kali agar gadis itu tidak tertidur. Ia membawa motornya dengan kecepatan rata-rata. Sedangkan yg lain menyusul mereka.

"Jangan tidur baby, bertahanlah sebentar lagi kita sampai" Ujar alfaro merapatkan tubuh chelsea ke tubuhnya.

👑👑👑

Jangan lupa votenya

AlseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang