chapter 32

9.6K 386 18
                                    


Mansion Alexander

Sesampainya dimansion chelsea keluar dari mobil tanpa sepatah kata pun. Sean yg melihat chelsea bersikap dingin pun hanya menghela napas berat. Lalu ia ikut turun dari mobil seraya mengikuti chelsea yg sudah membuka pintu utama mansion itu.

Clek

Mereka yg ada dimansion itu menoleh kearah chelsea yg hanya menampilkan wajah datar dan dinginnya. Mereka semua mengernyit bingung melihat kearah gadis itu yg hanya diam seraya berjalan menuju tangga.

"Ada apa dengannya?"tanya Leon membuat Sean menghela napas panjang.lalu ia menceritakan semua kejadian yg terjadi.

Setelah selesai menceritakan semuanya, mereka semua hanya menghela napas lirih mendengarnya.

Kenapa kisah cinta kedua pasangan itu begitu rumit, batin mereka semua dengan lirih.

"Huh.. Suatu saat nanti alfaro akan menyesali perbuatannya" Ujar alena yg diangguki yg lainnya. Yg nanya dimana tuan dan nyonya alexander dan elfano dan sepupunya, mereka telah balik ke francis kemaren.

Tap tap tap

Mereka semua lalu menoleh kearah chelsea yg berjalan menuruni tangga dengan wajah dinginnya.lalu gadis itu berhenti tepat didepan mereka semua.

"Chelsea akan pergi sekarang karna masalah di francis semakin tak terkendali jadi chelsea mempercepat pe-" Ucapan chelsea terpotong saat Roy tiba tiba memeluk chelsea dengan erat.

"Dady tau kamu gadis yg kuat dan pintar sayang, jaga kesehatan kamu disana" Ujar Roy mengecup dahi chelsea dengan lembut. Chelsea menghela napas lirih seraya membalas pelukan dadynya.

Lalu Roy melepas pelukannya, Alena berjalan kearah putrinya dan memeluknya dengan erat. Ia sebenarnya ingin menghabiskan waktu bersama putrinya ini. Tapi karna putrinya ini sangat sibuk jadi dia aja menunggu waktu yg tepat.

"Hiks.. Kamu jangan lupa makan dengan teratur ya sayang, kalau ada apa apa kabari kami semua ya" Ujar Alena mengecup pucuk kepala chelsea dengan penuh kasih sayang. Chelsea menghapus air mata mommynya dengan lembut. Lalu ia menoleh kearah Leon dan Steven yg menatapnya dengan sendu.

Grep

Chelsea mengusap punggung kedua kakaknya itu dengan pelan saat tiba tiba mereka memeluknya dengan erat. Leon dan Steven semakin mempererat pelukannya dengan chelsea seolah olah ia tak ingin berpisah dengan princessnya itu.

"Hiks.. Jangan pergi princess" Lirih Leon dan Steven dengan suara seraknya. Chelsea lalu melepaskan pelukannya dan mengusap air mata kakaknya itu dengan lembut.

"Suatu saat nanti chelsea akan balik kesini lagi..., mungkin" Ujar chelsea dengan dingin yg diangguki dengan lirih oleh Leon dan Steven.

Lalu gadis itu menatap ken yg hanya menatap dingin kearahnya. Lalu tatapan kakaknya itu berubah menjadi sendu dan melembut.

Grep

Chelsea yg mendapat pelukan dari ken hanya menghela napas berat. Ia tak ingin meninggalkan keluarganya tapi karna ada masalah ia harus pergi.

"Kalau sudah sampe jangan lupa telfon kakak atau yg lain" Ujar ken mengecup kedua pipi chelsea dengan lembut. Chelsea lalu mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang kakaknya itu yg kini tengah terkekeh geli melihat tingkah chelsea.

"Nanti akan chelsea kabari kalo udah tiba" Ujar chelsea meregangkan pelukannya.

Lalu chelsea keluar dari mansion meninggalkan seluruh keluarga Alexander yg menangis dalam diam
Sean hanya bernapas berat setelah melihat chelsea keluar dari mansion.
Ia tak bisa ikut pergi bersama chelsea sekarang, karna ia masih ada urusan disini.

AlseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang