Dipagi sebelum matahari terbit, seorang gadis berpakaian serba pink itu berjalan menuruni tangga. Tak disangka, didepan tv ada seorang wanita yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Yaya? Nak pergi mana pagi - pagi buta ni?" Tanya wanita itu.
Gadis yang mengenakan jaket pink itu hanya tersenyum kikuk, "Yaya nak keluar dengan Boboiboy kejap."
"Pagi - pagi buta? Tak boleh siang sikit ke?" Tanya Makcik Wawa.
"Tak boleh Mak, Yaya dah janji pada Boboiboy."
Makcik Wawa menghela nafas, "Yelah, tapi jangan balik lambat sangat."
Yaya tersenyum lalu mengangguk.
.
.
.Yaya menutup pintu lalu menoleh kehalaman rumah Boboiboy. Disana ada sebuah mobil, dan terlihat Boboiboy dan Ochobot didalamnya. Yaya langsung berjalan cepat kesana.
"Masuklah." Pinta Boboiboy.
Yaya membuka pintu dan duduk disamping Boboiboy sambil memakai sabuk pengaman, sedangkan Ochobot duduk dibangku belakang. Kali ini Boboiboy yang menyetir karena usianya sudah menginjak 17 tahun menuju 18 tahun, jadi Boboiboy sudah legal mengemudi.
"Mana Tok Aba? Tak ikut ke?" Tanya Yaya saat Boboiboy menyalakan mobil milik Tok Aba.
"Ada, kat rumah."
Yaya hanya beroh ria, Boboiboy menyalakan mobil milik Tok Aba.
Sepanjang jalan, mereka hanya diam. Boboiboy sibuk mengemudi, Yaya hanya menatap luar lewat kaca jendela mobil yang terbuka.
"Eh, Yaya. Kau tak sejuk ke?" Tanya Boboiboy, Yaya langsung menoleh.
"Oh, iye - iye." Yaya merasa bahwa Boboiboy kedinginan karena terkena udara pagi yang masuk melalui jendelanya. Ia langsung menutup jendela mobil Tok Aba.
.
.
.Boboiboy memarkirkan mobil Tok Aba, mereka turun dari mobil secara bersamaan. Yaya menatap kebangunan yang ada didepannya.
"Em... Kenapa kita ke Stesen?" Tanya Yaya sambil menutup pintu mobil Tok Aba.
"Ada lah."
Boboiboy dan Ochobot berjalan lebih dulu, Yaya menyamakan langkah Boboiboy. Ia melihat Boboiboy menatap kesana - sini, seperti sedang mencari sesuatu.
"Kau cari apa-"
"Ha! Tu dia!" Boboiboy sangat antusiasi, Yaya ikut menatap arah pandang Boboiboy. Pria itu langsung berlari kearah itu sambil merentangkan tangannya seperti anak kecil, tak lupa dengan Ochobot yang mengikutinya.
Yaya tersenyum melihat tingkah Boboiboy yang sekarang sedang memeluk seorang pria dan wanita yang mungkin sebaya dengan orang tuanya.
"KEJUTAN!"
"Mak! Ayah! Boboiboy rindu sangat!" Ujar Boboiboy setelah melepas pelukannya pada kedua orang tuanya.
"Lah? Baru beberapa bulan je dah rindu?" Tanya Amato sambil mengusap puncak kepala Boboiboy yang tertutup topi.
"Dah besar anak Mak.." Ujar Mara sambil mencubit kedua pipi Boboiboy.
"Yaya! Marilah!" Panggil Ochobot.
Yaya tersadar dari lamunanya, ia tersenyum dan langsung mendekati Boboiboy dan orang tuanya.
"Ini ke Yaya?" Tanya Mara, Yaya langsung membungkuk dan mencium tangan Mara.
"Ha ah Mak." Jawab Boboiboy.
"Kalau tengok langsung, lagi cantik kan?" Ujar Mara sambil mengusap pipi kiri Yaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HEART 2 : BOYA
FanfictionBOBOIBOY X YAYA FANFICTION "Say and give me certainty" Yaya mengakui bahwa dirinya juga menyukai Boboiboy, namun ibunya tidak mengizinkannya memiliki hubungan dengan laki-laki selain teman. Apapun itu, Boboiboy tetap senang dan mereka saling komitme...