BoBoiBoy hanya milik MONSTA, Author hanya meminjam karakternya saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Untuk sementara pembangunan di Planet Raonia hanya sebatas rumah penduduk, rumah sakit, balai dinas dan post keamanan serta beberapa tower pemancar satelit, tiang-tiang listrik, dan jalanan aspal. Seperti biasa malam ini Boboiboy dkk sudah mendapatkan hak pulang ke Bumi.
Boboiboy dkk terpaksa diantar oleh Kristél karena pesawat angkasa Fang mengalami kerusakan parah, butuh waktu lama memperbaikinya. Yaya duduk dibangku belakang, dia menunduk menatap pergelangan tangannya yang dibalut kain kasa putih lalu menutupinya lagi dengan manset yang ia kenakan.
Yaya menghela nafas lalu mendongak menatap sosok laki-laki yang sedang ikut serta mengemudi pesawat angkasa tempur A. Badannya tegak, bahunya cukup lebar untuk ukuran laki-laki, tingginya pun tak pendek namun juga tak terlalu tinggi. Yaya tersenyum, ia bersyukur telah mengenal laki-laki sepertinya.
.
.
.Tak sampai satu jam, pesawat berwarna putih itu mendarat tepat di taman tepat depan kedai Tok Aba. Saat itu warung coklat kakek Boboiboy sedang ramai pembeli, dan rata-rata adalah para bapak-bapak yang sedang menumpang nonton bola sambil meminum coklat.
Mereka dikejutkan dengan kedatangan pesawat angkasa yang tak biasanya datang ke Bumi. Saat pintu terbuka, Tok Aba, Amato, Mara, Makcik Wawa, Makcik Yang dan Pakcik Kumar langsung menghampiri Boboiboy dkk, memeluk penuh kerinduan.
"Ayoyooo kamu tak apa kah?" tanya Pakcik Kumar usai memeluk putra semata wayangnya. "Tak pelah Appa... Er... Amma masak kari tak? Uh, perut lapar ni." keluh Gopal sambil memegangi perutnya.
"Hish! Sabarlah Gopal! Kita minum je dulu." kata Boboiboy sambil berjalan memasuki kedai kakeknya. Ia ikut membantu kakeknya yang sedang membuat minuman, Tok Aba tampak lebih sehat dari sebelumnya, syukurlah.
Boboiboy berjalan ke meja teman-temannya sambil membawa nampan berisi Special Ice Chocolate. Sedangkan para orang tua duduk di meja terpisah sambil mengobrol.
Gopal meminum minumannya, "Emmmm dinginnya air ni, macam air kat Planet Vokana." Gopal meletakkan minumannya di meja namun tak sengaja terkena tangan Yaya. "Eh, sorry Yaya. Sakit tak?"
Ibu Yaya yang mendengar itu langsung menoleh, "Sakit apa?" sahutnya. Gopal menoleh, "Tangan Yaya sakit terkena batu, dia pun tenggelam ke danau— aduh! Apasal kau pijak kakiku, Boboiboy!" seru Gopal ketika -tiba-tiba Boboiboy menginjak kakinya, sedangkan Yaya menunduk takut ibunya memarahinya.
Dan benar saja, Makcik Wawa langsung berdiri dengan wajah datar. "Yaya, jom balik." kata Makcik Wawa dingin. Yaya mendongak, "Tapi Mak..."
"Cepat."
Yaya menurut dan mengikuti ibunya, seketika suasana menjadi kurang nyaman. Boboiboy menatap kesal Gopal, "Kaulah ni Gopal."
.
.
.Kriet
Blam
Ceklek ceklek
"Yaya tak apa Mak..." kata Yaya dengan suara lirih, ibunya tetap menghiraukannya. "Yaya kan dah janji pulang dengan selamat!" seru Makcik Wawa, Yaya menunduk mendengar kemarahan ibunya.
Totoutoy saja yang ada didalam kamar terbangun karena seruan ibunya, bocah itu membuka sedikit pintu kamarnya. Ia mengintip ibunya yang membelakangi kamarnya sedang memarahi Yaya, gadis itu juga hanya diam.
"Yaya janji tak akan cedera lagi." kata Yaya untuk meredakan kemarahan ibunya sambil mendongak. Berharap sang ibu luluh dengan perkataannya, namun ekspektasinya berda jauh dengan realita.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HEART 2 : BOYA
FanfictionBOBOIBOY X YAYA FANFICTION "Say and give me certainty" Yaya mengakui bahwa dirinya juga menyukai Boboiboy, namun ibunya tidak mengizinkannya memiliki hubungan dengan laki-laki selain teman. Apapun itu, Boboiboy tetap senang dan mereka saling komitme...