"Huh..."
Fang menghela nafas, keluar embun putih dari mulutnya. Ia menatap power band miliknya yang memunculkan hologram peta di daerah Vokana. Jarak yang akan mereka tempuh menuju pesawat angkasa hanya 500 meter lagi, sedangkan saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, hanya saja langit masih malam.
"Apa sebenarnya yang kena kita bincangkan?" tanya Kapten Kaizo memecah keheningan, suara beratnya terdengar sampai telinga Boboiboy dan Fang.
"Ada perihal yang nak komander bincangkan dengan kita." jawab Boboiboy, Fang menyambung. "Tapi kita tak boleh bagi tahu dahulu pada pihak Vokana, Kapten."
"Ha ah, sebab tu tadi kita cakap nak ambil kapal angkasa." tambah Boboiboy.
"Tapi sebenarnya kapal angkasa tu dah rusak, HAHAHAHAHAHA!" timpal Fang lalu tertawa terbahak-bahak. Boboiboy dan Kaizo menatapnya datar. "Dah tak betul budak ni." gumam Boboiboy.
Singkatnya mereka bertiga telah sampai di pesawat angkasa Tim Kaizo. Bukan ingin memperbaiki, tapi hanya ingin berkomunikasi secara privat dengan TAPOPS.
Layar komunikasi telah menyala, komunikasi telah tersambung sehingga memperlihatkan wajah Komander Kokoci. Boboiboy, Fang dan Kaizo memberi hormat padanya.
"Selamat siang Komander." sapa Boboiboy dan Fang. "Kenapa Komander hubungi kita?" tanya Fang.
"Inilah yang nak aku bincangkan dengan kamu semua." kata Komander Kokoci sambil membenarkan letak dua kacamata hitamnya.
"Kamu semua dah sampai kat Planet Vokana?" tanya Komander Kokoci, ketiga laki-laki itu mengangguk. "Sudah, Komander."
"Sayangnya kamu semua dalam bahaya." kata Komander Kokoci yang membuat Boboiboy, Fang dan Kaizo terkejut. "Kami telah temukan Planet Vokana melalu GPS yang ada dalam kapal angkasa korang guna. Bahaya yang dahsyat akan datang pada kamu semua, Planet Vokana tengah berjalan mendekati lohong hitam. Besar lohong tu macam matahari Bumi, sedangkan Planet Vokana sebesar Planet Mars." sambung Komander Kokoci.
Terlihat layar hologram besar didepan mereka menggambarkan apa yang dijelaskan Komander Kokoci. "Dalam masa dua hari lagi, Vokana akan tersedut lohong hitam. Dan tak de siapa yang boleh keluar."
"Apa Planet Vokana berpenduduk?" tanya Komander Kokoci, "Tersisa 12 prajurit, pangeran, 2 putri bangsawan, 4 pelayan istana dan 1 budak kecil." jelas Kaizo.
"Baiklah, misi kamu semua ialah teleport ke Stesen TAPOPS dengan membawa penduduk Vokana yang tersisa. Saya tunggu kat mari." kata Komander Kokoci. Layar dimatikan setelah saling memberi hormat.
"Maknanya, kita kena cepat!" ujar Boboiboy antusias, Kaizo dan Fang mengangguk setuju.
.
.
."Ochobot ni power sphera ke?" tanya Syna, ia menatap Ochobot yang sedang istirahat sambil mengisi daya di pojok ruangan. "Ha ah, dia boleh teleportkan kita." sahut Gopal lalu menggigit dark choco ditangannya.
"Telepotasi? Biar betul? Bukan ke kuasa tu hanya dimiliki oleh Klamkabot?" Eden bergabung. "Ha ah, tapi dah diberikan pada Ochobot selepas upgrade." jawab Yaya. Eden hanya beroh ria sebagai tanggapannya.
"By the way, Kristél kamu dah sapa Aunty Erina?" tanya Syna, Kristél yang hanya berdiam diri sambil menatap kuku jarinya menoleh dengan wajah polodnya. Wajah polos itu hanyalah cover natural semata, dalam hatinya sangat licik. Gadis itu hanya tersenyum simpul.
"Lamanya Boboiboy..." gumam Gopal yang sudah mulai bosan. "Sabarlah Gopal." timpal Yaya, dia juga sangat menunggu laki-laki bertopi orange itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HEART 2 : BOYA
Fiksi PenggemarBOBOIBOY X YAYA FANFICTION "Say and give me certainty" Yaya mengakui bahwa dirinya juga menyukai Boboiboy, namun ibunya tidak mengizinkannya memiliki hubungan dengan laki-laki selain teman. Apapun itu, Boboiboy tetap senang dan mereka saling komitme...