Hai semuanya!!
Maaf ya untuk sekarang aku belum bisa update book ini, tapi hari ini aku mau promosi 2 book terbaruku.
______________________________________
1. OTLANTOSA : Boboiboy X Yaya
Yaya memilih untuk melupakan perasaannya setelah tak sengaja menyatakan cinta pada Boboiboy yang hanya menganggapnya teman.
Komander Kokoci meminta Tim Boboiboy untuk menyelesaikan misi di Otlantosa. Selama berada di Otlantosa, Yaya tidak lagi bisa membohongi perasaannya sendiri. Otlantosa menjadi awal bagi Yaya dan Boboiboy.
Berikut cuplikan dari prolognya :
"Kenapa kamu langsung pergi? Kamu ngga suka sandwichku yah?" tanya Boboiboy dengan wajah polosnya.
"Sand—sandwich? Kamu sebenarnya suka sama aku kan?!" Yaya bertanya balik dengan lantang.
"Huh?" Boboiboy terkejut dengan pertanyaan Yaya, ia melanjutkan kata-katanya. "Apa maksudmu Yaya?" Boboiboy terkekeh tidak enak pada gadis itu.
Yaya menghiraukan pertanyaan Boboiboy, dan bisa-bisanya dia tertawa disituasi seperti ini. Sungguh membuat perasaannya menggebu-gebu. "Apa sebenarnya kamu cuma mempermainkanku, Boboiboy?!!" tanya Yaya lagi dengan suara yang ditekan.
"A—aku ngga mempermainkan kamu kok, Yaya..." laki-laki itu tampak kebingungan dalam situasi yang seperti ini, kedua telapak tangannya terangkat didepan dada mencoba untuk menghentikan kesalah pahaman Yaya.
"Terus apa maksud perlakuanmu padaku selama ini?!" Yaya menggenggam erat bukunya, manik coklat mereka beradu tatap. "Membantuku ketika aku susah, bahkan kamu rela meluangkan waktu untukku." sambung Yaya.
Boboiboy terdiam beberapa saat, ternyata selama ini Yaya mengambil rasa atas perlakuannya. Menurut Boboiboy, itu hal yang lumrah dilakukan semua orang. Tapi setelah dipikir-pikir hal ini memang kerap menjadi salah paham, akibatnya ada sebuah istilah 'prenjon', lebih jelasnya 'friend zone'.
"Bukannya itu tugas teman?" jawab Boboiboy santai, Yaya terbelalak, seperti ada pisau yang menusuk-nusuk dadanya. "Te—teman ya?" lirihnya. Jadi selama ini Boboiboy hanya menganggapku teman? Batin Yaya.
Melihat respon Yaya seperti itu, Boboiboy malah jadi panik sendiri Aduh! Sepertinya aku salah bicara. Pikir Boboiboy.
Setelah mendengar jawaban Boboiboy, Yaya dapat menyimpulkan bahwa Boboiboy tidak menyukainya. Ia hanya menganggapnya sebatas teman, tidak lebih dan melebih-lebihkan. Gadis itu berlalu meninggalkannya.
"Kasian banget Yaya." gumam Ying merasa sedih.
"Boboiboy kenapa sih? Masa perempuan seperti Yaya di tolak, dia itu spesies laki-laki apa sampai ngga suka perempuan seperti Yaya. Bukannya semua laki-laki suka sama Yaya ya?" sambing Fang. Ying dan Gopal menatapnya malas.
Ying menyilangkan tangannya didada. "Maksudnya kamu suka sama Yaya gitu?"
Fang menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, "Engga gitu, sayang... Aku sukanya sama kamu kok." rayu Fang sambil memegang bahu Ying, namun gadis itu langsung menepis tangan Fang lalu membuang muka.
"Rwaaswakwan Ying mwarwah!" Gopal meneriaki Fang tepat didepan mukanya sampai-sampai sandwich yang ia kunyah dimulutnya memenuhi wajah Fang.
"JOROKNYAAA GOPALLLLL!!!" Teriakan Fang itu menggetarkan seisi sekolah, tangannya melayangkan tamparan yang berhasil mendarat tepat di wajahnya.
PLAK
______________________________________
2. HEART ATTACK : Captain Kaizo
Kaizo mendapatkan misi untuk merebut kembali Trophybot dari George Mattew, Wali Kota Somaria di Planet Tamora. Ternyata misi itu bukan misi biasa, ada banyak rahasia yang terkuak setelah sekian lama.
Cinta dan Luka turut mendampingi perjalanannya disini. Kaizo yang tadinya bukan seorang penggila wanita, kini dibuat gila oleh satu wanita.
Berikut cuplikan dari chapter 4 :
Kaizo menarik selimutnya, ia mencari posisi ternyaman setelah beberapa kali terbangun karena silau cahaya lampu. Tapi kali ini berbeda, ia mendengar suara isakan tangis lirih seseorang.
Kaizo tersadar, suara isakan itu bukan dari angan-angannya. Kaizo menatap ke arah ranjang Cloe yang berada di atas. Ia berlari menaiki tangga saat ia menyadari bahwa Cloe sedang menangis.
Kaizo berdiri di samping ranjang Cloe yang saat itu sedang menahan tangis dengan tatapan yang mengarah ke langit-langit kamar. Kaizo langsung duduk di tepi ranjang, ia mengangkat tubuh ramping Cloe dan memeluk gadis itu.
Tangisannya langsung pecah setelah raganya dipeluk oleh Kaizo. Cloe menangis dengan sangat kencang, ruangan yang tadinya sepi menjadi terisi dengan suara tangisan Cloe.
Gadis itu benar-benar terlihat sangat rapuh, tangisannya sangat keras seperti sedang takut kehilangan suatu hal.
"Pergii!! Kamu harus pergi Kaizo!!" Cloe memukul-mukul dada bidang Kaizo sambil menangis.
"Mereka akan membunuhmu!!"
"Ayahku akan membunuhmu!!"
Kaizo menyibakkan rambut Cloe yang menempel di bagian wajahnya karena keringat dingin, ia menyibakkan rambut gadis itu ke belakang telinga. "Kenapa ayahmu akan membunuhku?" tanya Kaizo, namun jawaban Cloe kurang nyambung.
"A—ayahku akan membunuh—mu se—perti dia membunuh ibu—ku..." jawab Cloe dengan sesenggukan, lalu ia menangis lagi dengan keras.
Cloe memukul-mukul dada Kaizo dengan tangan kanannya. "Kamu harus pergi Kaizo!! Tinggalkan aku!! Tinggalkan!!" gadis itu berakhir menangis didekapan Kaizo sambil mencengkeram kuat kaos hitam yang dikenakam Kaizo. Kaizo paham apa yang Cloe inginkan.
"Ngga apa-apa Cloe... Aku di sampingmu." Kaizo mengeratkan pelukannya pada Cloe sambil mengelus puncak kepala gadis itu. Perlahan tangisannya mulai reda, gadis itu mulai tenang karena pelukan Kaizo semakin hangat.
______________________________________
Sekian terimakasihatas perhatian teman-teman semua...
Dan...
Selamat Tahun Baru 2023!!!
Awali tahun ini dengan semangat yang baru!!!
See you next time...
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HEART 2 : BOYA
FanfictionBOBOIBOY X YAYA FANFICTION "Say and give me certainty" Yaya mengakui bahwa dirinya juga menyukai Boboiboy, namun ibunya tidak mengizinkannya memiliki hubungan dengan laki-laki selain teman. Apapun itu, Boboiboy tetap senang dan mereka saling komitme...