For My Heart 2 : Chapter 26

1K 94 23
                                    

Napa pas gaada kuota aku baru pengin publish wattpad 😢

Kalo ada yang bingung tentang pembuluh darah Yaya yang kemarin, keknya ada kata2 yg kurang. Harusnya Yaya/Boboiboy kan ya kemarin harus neken bagian luka pake kain. Ya gitu deh kurang lebih.

________________________________________

Boboiboy hanya membeku menatap layar monitor didepannya.

Sai mendorong tuas di depannya yang membuat pesawat angkasanya melaju dengan kecepatan 500 ribu tahun cahaya perjam. Jika jarak dari Vokana menuju Station TAPOPS adalah 4 juta tahun cahaya, maka waktu yang dibutuhkan adalah 8 jam. Bener ga?

"Kau tak boleh lajukan kapal angkasa ni lagi?" tanya Boboiboy, Sai menggeleng. "Ini dah paling laju." katanya, Boboiboy hanya mengangguk-angguk.

"Kalau macam tu, aku tengok Yaya dulu." pamit Boboiboy lalu pergi.

.
.
.

8 jam untuk perjalanan juga digunakan untuk menjahit pelipis Ying selama beberapa menit. Sedangkan Yaya belum siuman. Saat Boboiboy datang, semua sorot mata tertuju padanya. Boboiboy kan jadi bingung.

"Kenapa korang pandang aku macam tu?" tanya Boboiboy heran.

"Yaya dan Ying perlukan donor darah!" kata Gopal heboh, Boboiboy membulatkan mata. "Iye ke?!"

"Kau pergilah..." pinta Gopal, Boboiboy mengerutkan dahinya risau. "Apasal tak kau tadi?" tanyanya. Soalnya Boboiboy tuh mikir yang namanya donor darah kan harus secepetnya yekan.

"Hish! Kau tak ingat golongan darah aku A ke? Kau O sana!" Gopal langsung mendorong bahu Boboiboy untuk masuk ke ruangan sebelah.

Di dalam ada Yaya yang berbaring tak sadarkan diri dengan nafas tenang. Ada seorang perawat TAPOPS. "Encik... Saya nak donorkan darah untuk Yaya dan Ying." kata Boboiboy tergesa-gesa.

Perawat itu antusias, "Oh... Mari-mari..." balas perawat itu. Boboiboy disuruh duduk dikursi depan meja pemeriksaan.

Boboiboy diberi beberapa pertanyaan seperti umurnya berapa, berat badannya berapa, sedang sakit atau tidak, dan jarak waktu donor darah terakhir kapan. "Saya belum pernah donor darah, Cik." kata Boboiboy, perawat itu mengangguk-angguk.

Selanjutnya untuk pemeriksaan nilai tekanan darah yang harus normal atau berkisar antara 90/60-120/80 mmHg. Kemudian kadar hemoglobin sekitar 12,5-17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL. Boboiboy memenuhi semua syarat itu.

.
.
.

15 menit kemudian...

Boboiboy keluar dari ruangan tadi, dia tidak diperbolehkan untuk menemani Yaya yang masih berbaring diranjangnya. Karena dia juga harus istirahat.

Dikamarnya yang juga sekamar dengan Gopal, sementara Kaizo dan Kristél sedang memperbaiki Ochobot. Tiba-tiba power band miliknya berbunyi, ada panggilan masuk dari ayahnya.

"Assalamualaikum Ayah..." sapa Boboiboy, laki-laki dewasa diseberang sana tersenyum. "Wa'alaikumussalam, amacam dengan misi kali ni?"

"Am... Haha... Macam tulah. Kami berjaya selamatkan penduduk Vokana yang selamat, tapi Eden tak nak ikut. Dia pilih tetap duduk kat planet tu." jelas Boboiboy lalu menghela nafas.

"Dah habis cerita?" tanya Amato.

"Ada satu hal lagi Ayah, tapi Ayah kena janji tak bagi tahu siapa-siapa." jawab Boboiboy, Amato mengangguk. "Ayah janji."

"Yaya jatuh ke air ais dan Boboiboy yang selamatkan. Lepastu tangan Yaya terkena batu sampai pendarahan, Boboiboy-pun donorkan darah untuk Yaya dengan Ying. Nasib baik diorang okay." jelas Boboiboy.

FOR MY HEART 2 : BOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang