Siang itu Boboiboy, Fang, Ying dan Gopal duduk di pojok aula sambil menunggu seseorang yang tak lain Yaya.
Ying terlihat cantik dengan balutan dress kuning tanpa lengan, rambutnya yang digerai terlihat bagus saat terkibas angin.
Fang tetap terlihat cool memakai stelan formal berwarna ungu dengan sepatu fantovel coklat dan rambut yang terlihat acak-acakan seperti landak dan kacamata ungu.
Gopal lebih memukau dengan stelan jas berwarna susu, menambah kesan angkuh namun lembut.
Saat acara dimulai, mereka hanya duduk saja menunggu Yaya padahal mereka disuruh berdiri untuk dansa. "Itu macam Yaya." kata Gopal. Boboiboy, Fang, dan Ying menoleh ke arah yang ditunjuk Gopal.
Boboiboy beranjak pergi meninggalkan yang lain. "Kalau pasal Yaya je langsung pergi, kemarin kemana saat tengah sama Afia." ujar Ying tak suka, Ying menanggapi prilaku Boboiboy dengan wajah sinis dan julit.
"Aku yakin sikit Boboiboy ragu nak pilih siapa, waktu Afia datang diorang dekat sangat." kata Gopal.
"Ck! Jantan macam tu lah, tak cukup satu wanita." sambung Fang sambil memakan eskim lobak merahnya.
Cring
"Oh... Tak cukup satu wanita ya?"
Fang mematung dan perlahan menoleh pada gadis disampingnya yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam, garpu besi yang ia gunakan untuk memakan cake kini tertancap di roti itu.
"Eh... Tak tak tak..."
"Abang Fang tak macam tu, Adek Ying..."
"Ha ha tak tau, Ying dah marah Fang... Huyyy mengerikan... Habislah kau Fang..." ledek Gopal disamping telinga Fang, sontak laki-laki itu langsung menyumpal mulut temannya dengan eskrim lobak merahnya.
.
.
.Acara berlalu dengan cepat, Boboiboy pulang kelelahan. Ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil menatap langit-langit kamarnya. Jasnya tergeletak begitu saja disamping tubuhnya yang masih terbalut kemeja putih dan dasi hitam yang sudah melonggar.
Beberapa kali ia tersenyum sendiri ketika mengingat momen-momen saat ia dan Yaya berdansa. Ruangan hampa ini akan terasa ramai jika Boboiboy terus mengingat Yaya, segembira itu seorang Boboiboy jika mengingat momen manisnya tadi.
Kriet
Pintu kamarnya terbuka, sudah bisa dipastikan itu Ochobot yang membawakan Hot Chocolate untuknya. Boboiboy mendudukkan tubuhnya lalu meminum coklat panas itu.
Ochobot memicingkan matanya, bisa dilihat dari mata Boboiboy sedang bahagia.
Seperti lelahnya telah hilang, Boboiboy berdiri dan mengganti pakaiannya. Ochobot membuntuti tuannya ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka.
"Tengah gembiralah tuuu." goda Ochobot sambil mengikut-nyikut lengan Boboiboy.
"Apahal kau ni, biasa je aku." balas Boboiboy sambil menahan senyum.
"Alahh..."
"Betul Ochobot, aku biasa je." Boboiboy membasuh wajahnya dengan air.
Gruduk gruduk
Boboiboy menegakkan tubuhnya melirik ke atap lalu menatap Ochobot yang sama-sama menatapnya, "Suara apa tuh?"
"Entahlah, sebelum ni tak pernah ada suara macam tu kat atas genting."
Boboiboy berlari keluar dari jendela dan memanjat ke atap kamarnya. Kosong, hanya ada angin malam disana. Dari jendela, Ochobot berteriak "Ada apa-apa tak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MY HEART 2 : BOYA
FanfictionBOBOIBOY X YAYA FANFICTION "Say and give me certainty" Yaya mengakui bahwa dirinya juga menyukai Boboiboy, namun ibunya tidak mengizinkannya memiliki hubungan dengan laki-laki selain teman. Apapun itu, Boboiboy tetap senang dan mereka saling komitme...