17. Hiking.

10.1K 650 1
                                    

Happy reading😍

Aku hanya ingin menikmati hidup selayaknya perempuan seusiaku.

💗💗💗

"Sil-" ucapan bi mumun terhenti saat melihat perempuan cantik didepanya. Perempuan  yang sudah  lama menghilang

"Sakanya ada bi?"

"No-non kania?" Ujar bi mumun gugup pada perempuan yang hampir menjadi majikanya dulu.

Kania tersenyum"Sakanya ada?" Tanya kania lagi.

"Siapa bi?" Tanya ziena saat melihat bi mumun berdiri diambang pintu. Bi mumun menoleh saat mendengar suara ziena.

"Ini tamunya den saka neng" jawab bi mumun.

"Kenapa nggak disuruh masuk" jawab ziena sambil berjalan kearah arah pintu melihat siapa yang datang.

"silahkan masuk mbak" ujar ziena sopan. Saat melihat perempuan yang memakai dres hitam selutut, ditambah degan polesan make up yang tidak terlalu tebal, sangat pas diwajahnya, membuat penampilanya sangat cantik.

"Nggak usah, saya hanya mencari saka, dan sepertinya saka tidak ada dirumah" ujar kania saat tidak melihat sosok saka.

"Iya mas saka baru aja berangkat" ujar ziena memberi tahu.

"Mas?, kamu sepupunya saka?" Tanya kania saat mendengar pangilan ziena pada saka.

"Buk-" ucapan ziena terputus saat mendengar orang memangil namanya keras.

"ZIENA!!" Pekik bio yang berlari kearah ziena dan disusul oleh Bondan,  cio dan  kimi dibelakangnya.

"Bio jangan lari-larian, nanti lo jatoh mami lo marah lagi" ledek ziena pada bio.

"Ish..gue bukan anak mami" ujar bio menatap ziena sebal.

"Siapa ni, cantik amat" goda Bondan saat melihat kania yang tersenyum melihat interaksi ziena dan bio.

"hai gue Bondan, kakak cantik siapa nama, udah ada yang punya belum?" ujar Bondan mengulurkan tanganya kearah kania. Dan disambut ramah oleh kania.

"Hai Bondan, kamu bisa pangil saya kania" ujar kania menerima uluran tangan Bondan.

"Udah woi jangan modus lu" ujar cio melepaskan tagan Bondan dan kania. Bukanya terlepas Bondan menambah mengeratkan tangannya dengan  tangan  kania. Menolak melepaskan.

"Pertanyaan satu lagi belum dijawab" ujar Bondan tetap mengengam tagan kania.

Kania mengerutkan dahinya bigung" yang mana?" Tanya kania.

"Udah ada yang punya belum?" Tanya bondan lagi.

"Eh..ayang monaroh ko bisa disini?" Ujar kimi mengerjai Bondan.  Bondan yang mendengar nama monaroh sontak melepaskan tangannya dari tangan kania. Orang-orang yang melihat reaksi Bondan tertawa renyah.

"Hahah Makanya jangan ganjen" ledek ziena. Bondan yang merasa dikerjai memasang muka masam.

"Kalau gitu saya Permisi dulu" ujar kania undur diri.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang