Happy reading😍Hubungan kita hanya hitam diatas putih yang satu saat akan kau buang begitu saja.
❤❤❤Semenjak ucapan saka semalam hati ziena terus saja berbunga-bunga, setelah memikirkan ucapan saka yang ambigu semalaman, akhirnya otak cantik ziena dapat menyimpulkan bahwa ia sudah berhasil membuat saka peduli kepadanya.
"Woi..jubaidah gapa lu, senyam senyum sendiri?" Tanya kimi heran.
"Ish..ganggu kesenangan orang aja"jawab ziena sebal
"Aneh ni orang, lo nggak sakit kan?" Ujar kimi meletakkan punggung tanganya didahi ziena.
Bukan gue tapi hati gue udah nggak sehat karena udah nggak karuan karena perhatian pak saka" ujar ziena menerawang mengigat kejadian semalam.
"Serah lo dah serahhh." ujar kimi masa bodo, kimi sudah tidak heran lagi kalau sudah berusan dengan saka, maka akan begini jadinya ziena seperti orang gila.
"Lo mau kemana sih? Pagi-pagi udah rapi aja" Tanya ziena saat melihat kimi yang sudah rapi dihari minggu pagi yang cerah.
"Jalan sama fisi dong" jawab bahagia
"Jalan mulu, semalam nggak puas buk? Cibir ziena
"Nggak ada kata puas, dah ah..gue jalan dulu, jaga ni kosan jangan sampai lecet" pesan kimi pada ziena dan setelah itu berlalu pergi dan lagi-lagi ziena tingal sendiri.
"Kan ditinggal lagi gue, nasib-nasib" ujar ziena sedih mengigat nasibnya. Ziena kembali merebahkan badanya untuk melanjutkan tidurnya mengigat jam baru menunjukan pukul 8, lebih baik tidur pikir ziena.
Baru ingin memejamkan mata, phonselnya berdering menandakan pangilan masuk. Ziena menarik nafas lelah lalu dengan malas mengambil benda pipih itu dari atas nakas.
"Halo" ujar ziena tetap mejamkan matanya
"Ziena kirim alamat kosan kamu sekarang" titahnya. Ziena mengerutkan dahinya heran siapa yang sudah meminta alamatnya pagi-pagi.
"Ini siapa ya?" Tanya ziena tampa melihat nama orang dilayar phonselnya.
"Saya dosen kamu" ujarnya disebrang sana.
"Dosen saya yang mana?, dosen saya banyak" jawab ziena tetap memejamkan matanya.
"Saka, cepat kirim alamat kamu" titah Saka degan nada kesal.
Ziena yang mendegar namanya saka, membuka matanya kaget. Buru-buru ziena melihat nama kontak yang sudah bertenger manis dilayar phonselnya.
"Hehehe maaf pak, buat apa ya pak ko minta alamat saya?" Ujar ziena cegegesan.
"Cepat kirim ziena, kalau dalam waktu 5 menit kamu belum mengirimkan Saya pastikan nilai kamu dimata kuliah saya E." ujar Saka tegas dan langsung memutuskan pangilan.
Degan cepat ziena langsung mengirimkan alamatnya kepada saka, bukan apa-apa ini sudah menyangkut nilai, kalau sampai ziena tidak lulus dalam mata kuliah saka, bisa habis ziena diamuk sang bunda
Baru ingin memejamkan mata kamar ziena sudah diketok dari luar."Bentar" ujar ziena berjalan membukan pintu.
"Zie ada pak saka didepan nyari lo" ujar teman ziena yang bernama risa.
"Pak saka?" Beo ziena
"Iya..ya udah sana, dari pada dia marah nanti, pak saka kalau marah ngeri Zie" ujar risa. Risa juga mahasiswi degan Jurusan hukum dan juga belajar degan saka.
"Ya udah gue kedepan dulu, makasi ya ris" ujar ziena mempercepat langkahnya tidak ingin membuat saka menungu lama.
"Pak saka?" Sapa ziena saat melihat saka degan wajah khawatirnya dan baru kali ini ziena melihat wajah khawatir saka biasanya hanya wajah datar yang disuguhi kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen (PA). Tahap Revisi.
Romantizm"saya jamin semua biaya kuliah kamu sampai wisuda, tapi kamu harus mau menikah sama saya, hanya 5 bulan"ujarnya menatapku santai. "Bapak waras? saya akui kalau saya suka sama bapak!! tapi untuk menikah kontrak jawabnya big no " ujar ku kesal dan me...